Sukses

Deretan Miliarder Kaya Ini Kecam Kebijakan Donald Trump

Protes pada Donald Trump datang bukan hanya dari warga Amerika Serikat biasa.

Liputan6.com, Jakarta Protes terhadap Donald Trump terus bergulir pasca kebijakannya untuk melarang pengungsi dan warga dari 7 negara muslim untuk datang ke Amerika Serikat.

Protes datang bukan hanya dari warga Amerika Serikat biasa. Miliarder Negeri Paman Sam juga kompak mengecam kebijakan Trump tersebut.

Salah satu miliarder terkaya dunia, pendiri Faceboook Mark Zuckerberg yang benar-benar perhatian pada isu ini.

"Seperti kebanyakan dari Anda, saya menaruh perhatian pada akibat dari perintah eksekutif yang ditandatangani Trump ini," ujar Zuckerberg dilansir dari Forbes, Rabu (1/2/2017).

Dia menambahkan bahwa istrinya pun berasal dari keluarga pengungsi. "Jika kita menolak pengungsi dahulu, keluarga Priscilla tak akan ada di sini,". Keluarga Priscilla adalah pengungsi dari China dan Vietnam.

Selain itu, miliarder pendiri Uber adalah Travis Kalanick juga mengkritisi langkah yang diambil Trump. Dia juga mengatakannya di Facebook.

Dia menyatakan bahwa perusahaannya tengah memebrikan kompensasi pada para sopir untuk kembali ke negara masing-masing, namun tak bisa kembali lagi ke Amerika Serikat.

Kemudian pendiri Google Sergey Brin yang juga merupakan pengungsi dari Rusia juga mengecam Donald Trump. Bahkan salah satu pendiri Airbnb Brian Chesky siap menyediakan tempat tinggal gratis bagi para pengungsi.