Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk terus fokus dalam upaya mencapai target perusahaan yang telah ditetapkan oleh pemegang saham, meski terjadi pergantian pimpinan. Pergantian struktur pimpinan sudah menjadi hal biasa dan tidak berpengaruh pada operasional perusahaan yang telah dijalankan.
Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng mengatakan sebagai salah satu BUMN besar, Pertamina memiliki organisasi yang mapan dan telah disiapkan menghadapi berbagai macam situasi lingkungan internal maupun eksternal. Pertamina, katanya, telah memiliki sistem dan mekanisme internal untuk menjalankan perusahaan secara kontinyu dan baik.
Sebagai bentuk konkretnya, Dewan Komisaris Utama telah memutuskan untuk menunjuk Yenni Andayani sebagai Plt. Direktur Utama hingga ditetapkannya direktur utama definitif dalam jangka waktu 30 hari ke depan. Yenni Andayani saat ini juga menjabat sebagai Direktur Gas.
Advertisement
“Perubahan jajaran direksi lazim terjadi pada suatu organisasi perusahaan, termasuk di Pertamina dan hal tersebut merupakan dinamika biasa dan Pertamina ke depan kami yakini akan semakin solid, semakin profesional dan teguh pada budaya perusahaan untuk memastikan target-target perusahaan dapat tercapai dengan baik,” kata Tanri di Jakarta, Jumat (3/2/2017).
Sementara itu, Yenni menambahkan, Pertamina akan tetap menjalankan programnya untuk mencapai target yang telah ditetapkan, program tersebut diantaranya adalah efisiensi di segala lini, peningkatan kinerja operasi yang memperhatikan aspek health, safety, security, dan environment (HSSE), dan memastikan realisasi berbagai investasi secara tepat waktu dan sasaran, selain itu melakukan penyiapan sumber daya manusia yang andal.
"Pertamina akan fokus dan siap merealisasikan amanat dari pemegang saham karena bagaimanapun Pertamina merupakan BUMN strategis yang harus kita jaga dan dukung bersama menjadi BUMN yang kuat dan bersaing di level global," jelas Yenni.
Sedangkan target yang telah ditetapkan di antaranya, adalah target produksi migas menjadi 669 ribu barel setara minyak per hari, yang terdiri dari 333 ribu barel minyak per hari dan 2,08 bscfd gas. Sedangkan pada tahun lalu, produksi migas sebanyak 656 ribu barel setara minyak per hari terdiri dari 313 ribu barel minyak per hari dan 1,99 bscfd gas.
Kapasitas panas bumi Pertamina tahun ini ditargetkan mencapai 617 Mega Watt (MW) bertambah signifikan dibandingkan dengan 2016 sebesar 512 MW karena tuntasnya beberapa proyek panas bumi perusahaan.
Dari aspek pengolahan, Pertamina bertekad untuk dapat meningkatkan keandalan kilang dengan mengurangi unplanned shutdown dan juga meningkatkan yield valuable product. Tahun ini Pertamina menaikkan target yield valuable product menjadi sekitar 79 persen, lebih tinggi dari target yang telah dicanangkan dalam RKAP 2017 sekitar 77 persen.
Megaproyek pengolahan dan petrokimia juga akan memulai tahapan yang signifikan tahun ini dengan akan dilakukannya peletakan batu pertama beberapa proyek kilang, yaitu RDMP RU V Balikpapan, RDMP RU IV Cilacap, dan NGRR Tuban sepanjang tahun ini. Ketiganya memang ditargetkan untuk selesai dalam rentang waktu 2019, 2021, dan 2022 dengan hasil produksi yang memenuhi spesifikasi Euro 5.
Adapun, RDMP RU VI Balongan yang akan dilaksanakan secara independen oleh Pertamina ditargetkan selesai 2020 dan akan memulai kegiatan basic engineering design (BED) pada pertengahan 2017.
Fokus utama untuk bidang pemasaran setelah sukses meluncurkan berbagai varian produk yang telah direspons positif oleh konsumen, Pertamina bertekad untuk mempertahankan volume penjualan BBM retail non subsidi di atas 45 juta kiloliter dalam setahun dengan mutu layanan yang semakin meningkat.
Tahun ini juga akan menjadi ujian bagi Pertamina untuk mendukung program pemerintah berupa BBM Satu Harga dan juga pendistribusian Elpiji 3kg tepat sasaran, termasuk penyiapan infrastruktur yang dibutuhkan.
Pertamina menargetkan penjualan gas perusahaan secara total sebesar 1.179 ribu BBTU dalam setahun. Setelah menuntaskan beberapa proyek infrastruktur gas, seperti pipa Arun-Belawan-KIM-KEK sepanjang 482 KM. Muara Karang-Muara Tawar sepanjang 30 KM, pipa Porong-Grati 56 KM, Pertamina tahun ini fokus menyelesaikan pipa transmisi gas open access Gresik-Semarang 271 KM.
Untuk merealisasikan berbagai proyek dan upaya mencapai target-target operasional perusahaan tersebut, Pertamina akan belanja modal sebesar US$6,67 miliar. Dengan peningkatan kinerja operasional, efisiensi di segala lini dan memperhatikan tren perkembangan harga minyak dunia Pertamina menargetkan laba bersih perusahaan pada tahun 2017 sekitar US$3 miliar.
Seperti diketahui, hari ini, Menteri BUMN Rini Soemarno melalui SK No: SK-26/MBU/02/2017 tentang Pemberhentian dan Perubahan Nomenklatur Jabatan Anggota-anggota Direksi Perusaaan Perseroan (Persero) PT Pertamina telah memberhentikan dengan hormat Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama dan Ahmad Bambang sebagai Wakil Direktur Utama.
Selain itu, Menteri BUMN sebagai pemegang saham juga memutuskan untuk menghapus nomenklatur Wakil Direktur Utama untuk efektivitas jalannya kepemimpinan di Pertamina.