Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DIY Sultan HB X mengajak pengusaha Tionghoa yang ada di Yogyakarta untuk investasi dalam pengembangan bandara baru di Kulon Progo.
Ia mengungkapkan hal itu saat menyampaikan pidato pembukaan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) di Alun-Alun Utara, seperti ditulis Senin (6/2/2017).
Dia menuturkan, berdasarkan kepercayaan Tionghoa pada tahun Ayam Api merupakan saat yang baik untuk mencapai kesuksesan bisnis dengan pantangan menahan diri serta harus bersabar.
Advertisement
Ia mengungkapkan salah satu pembangunan di Indonesia adalah Bandara Kulon Progo yang menggantikan Bandara Adisutjipto untuk penerbangan komersial kelas internasional.
Baca Juga
"Dalam pekan budaya yang seluruhnya adalah pebisnis, kami berharap agar semua pebisnis menyatukan diri untuk berinvestasi di bandara baru," ucap Sultan.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati menjelang pilkada serentak, terutama dalam perkataan dan tindakan. Lantaran sekarang ini muncul kecenderungan mementingkan tebar pesona fisik dan melupakan meditasi, perenungan, serta hening diri.
Seperti diketahui, PT Angkasa Pura I (Persero) sedang menyelesaikan pembangunan bandara internasional Yogyakarta yang berada di Kulon Progo. Pembangunan bandara ini perlu dilakukan mengingat Bandara Adisutjipto sudah melebihi kapasitasnya. Pembangunan bandara baru dengan kapasitas lebih besar perlu dilakukan untuk dukung ekonomi Yogyakarta.
Nantinya, Bandara Internasional Yogyakarta yang ada di Kulon Progo yang dibangun di atas lahan seluas 587 hektare. Pada tahap I atau pada 2020 hingga 2031, bandara ini akan memiliki terminal seluas 130 ribu meter persegi berkapasitas hingga 15 juta penumpang per tahun, dengan runway sepanjang 3.250 meter, dan apron berkapasitas 35 unit pesawat.
Pada pengembangan tahap II yaitu pada 2031 hingga 2041, terminal akan dikembangkan menjadi 195 ribu meter persegi yang mampu menampung hingga 20 juta penumpang per tahun, runway 3.600 meter, dan apron yang bisa diparkiri hingga 45 unit pesawat.