Sukses

Indonesia Mulai Kekurangan Gas Bumi pada 2019

Konsumsi gas Indonesia naik sekitar 4-5 persen per tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan kekurangan pasokan gas bumi dari dalam negeri mulai 2019. Itu karena belum ada sumber gas baru dari sumur gas yang ada di Indonesia.

Senior Vice President Gas and Power Gas Directorate Pertamina‎ ‎Djohardi Angga Kusumah mengatakan, ‎saat ini konsumsi gas Indonesia sebesar 3.000-3.500 mmscfd. Konsumsi tersebut akan meningkat 4 sampai 5 persen per tahun.

"Konsumsi dalam negeri mungkin sekitar 3.000-3500 tapi itu terus tumbuh sekitar 4-5 persen per tahun," kata Djohardi, dalam Forum IndoGas 2017, di Jakarta Conventio Center (JCC), Rabu (7/2/2017).

Djohardi menuturkan, konsumsi terus meningkat, sedangkan sumur gas yang sudah berproduksi terus menurun. Di sisi lain sumber pasokan dari sumur gas baru belum berproduksi. Hal ini membuat Indonesia kekurangan pasokan gas dari dalam negeri.

"Kekurangan mulai terjadi 2019. Itu karena ‎penurunan alamiah. Sementara yang baru belum mulai, seperti Natuna," ujar dia.

Djohardi melanjutkan, untuk mengatasi kekurangan pasokan gas, maka kebutuhan gas harus dipenuhi dengan impor. Jadi, impor gas bukan hanya untuk mencari harga yang murah,tetapi untuk memenuhi kebutuhan atas konsumsi yang meningkat.

"Memang impor bukan hanya semata-mata faktor harga tapi pada saat ini konsumsi dalam negri mungkin sekitar 3.000-3.500 mmscfd tapi itu terus tumbuh sekitar 4-5 persen per taun," tutur Djohardi.

  • Gas Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan temperatur atmosfer berupa fasa gas yang diperoleh dari

    Gas Bumi

  • Impor Gas

Video Terkini