Sukses

Cadangan Devisa Naik, Rupiah Tak Ikut Menguat

Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.337 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bebrgerak melemah pada perdagangan Rabu pekan ini.

Mengutip Bloomberg, Rabu (8/2/2017), rupiah dibuka di angka 13.332 per dolar AS, hanya melemah 3 basis poin jika dibandingkan dengan penutupan sebelumnya yang ada di angka 13.329 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.315 per dolar AS hingga 13.344 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih mampu menguat 1,1 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.337 per dolar AS. Patokan tersebut melemah jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.322 per dolar AS.

Dolar AS memang kembali menguat setelah mengalami tekanan dalam beberapa hri sebelumnya. Dolar AS menguat ke level tertinggi dalam tiga pekan terakhir.

Secara teknikal berdasarkan teori Fibonacci, Dolar AS mendapat dukungan setelah mengalami penurunan dalam tiga hari. Selain itu beberapa sentimen juga memberikan dukungan kepada dolar AS.

Kondisi politik di Prancis membuat euro tertekan dan memberikan tenaga kepada Dolar AS untuk reli. Prancis sedang dalam masa kegaduhan politik karena dalam periode pemilihan umum.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, cadangan devisa naik tipis, seharusnya memberikan ruang bagi rupiah untuk menguat. Namun penguatan rupiah tertahan dolar AS yang juga menguat kuat  "Penguatan SUN yang diuntungkan oleh sentimen global berhasil mencegah pelemahan rupiah yang terlalu dalam," jelas dia.

Rangga melanjutkan, puang penguatan rupiah terbatas dengan dolar yang kuat tetapi naiknya cadangan devisa bisa angkat kepercayaan diri investor. (Gdn/Ndw)