Sukses

Jangan Berutang ke Bank Kecuali Karena 4 Alasan ini

Sebelum memutuskan untuk berutang ke bank, pikirkan lagi apakah pinjaman tersebut akan membantu keuangan Anda atau sebaliknya.

Liputan6.com, Jakarta - Awal tahun ini, sebagian keluarga dan pengusaha membutuhkan pinjaman atau utang ke bank untuk berbagai kebutuhan. Keluarga, misalnya, pinjam uang ke bank untuk kebutuhan pernikahan. Dan pengusaha, butuh dana dari bank untuk memperbesar skala usaha.

Menunggu uang tabungan mencukupi ternyata masih lama. Padahal kebutuhan memperluas usaha atau membiayai pernikahan, sudah di depan mata. Jadi, mau tidak mau, Anda harus mencari pinjaman ke bank.

Bank memiliki beberapa jenis pinjaman, seperti Kredit Usaha dan Kredit Tanpa Agunan (KTA). KTA adalah bentuk pinjaman yang tidak membutuhkan adanya kolateral, dan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, baik produktif maupun konsumtif.

Sebelum memutuskan untuk berutang ke bank, pikirkan lagi apakah pinjaman tersebut akan membantu keuangan Anda atau sebaliknya, malah membuat keuangan pribadi/keluarga makin kusut.  Berikut ini beberapa pertimbangan dari HaloMoney sebelum meminjam dana ke bank:

1. Pinjaman digunakan untuk kebutuhan produktif

Contoh kebutuhan produktif antara lain menambah modal usaha, membeli kendaraan operasional usaha, pendidikan, atau membuka usaha baru. Pinjaman seperti ini bertujuan untuk membeli barang atau jasa yang dapat memberikan kita keuntungan finansial yang lebih besar ke depan.

Pinjaman untuk membuka usaha baru tergolong produktif karena dapat menjadi sumber penghasilan tambahan, jika sekarang berstatus sebagai pekerja kantoran. Yang harus dipastikan Anda harus memilih jenis usaha yang prospektif dan menjanjikan keuntungan.

2. Memiliki sumber pendapatan yang jelas setiap bulan

Memiliki pekerjaan ataupun sumber pendapatan adalah hal yang akan ditanyakan pihak bank ketika melakukan survei. Besar kemungkinan pihak bank tidak akan menerima permohonan kredit Anda apabila Anda tidak memiliki pekerjaan tetap, atau berencana untuk berhenti bekerja saat periode pinjaman berlangsung.

Pastikan Anda memiliki penghasilan dan pekerjaan selama masa cicilan kredit berlangsung. Baca: Mencari Souvenir Pernikahan Murah? Datangi 4 Pusat Souvenir Pernikahan Ini

3. Memiliki alokasi bulanan yang cukup untuk membayar utang

Apabila Anda meminjam ke bank, kamu harus mencicil angsuran setiap bulan. Pastikan setelah mengambil utang baru, proporsi pembayaran cicilan total utangmu tidak melebihi 30 persen dari pendapatan.

Beberapa bank atau lembaga pembiayaan lainnya mungkin tetap ada yang mau memberi Anda pinjaman, tapi alangkah baiknya jika Anda menjaga diri dari kemungkinan tidak bisa membayar cicilan akibat memiliki terlalu banyak utang.

Jika nilai cicilan Anda mencapai 30 persen dari penghasilan bulanan, sebaiknya Anda menunggu hingga salah satu cicilan lunas.

2 dari 2 halaman

Pengeluaran tak terduga

4. Ada pengeluaran tidak terduga selama beberapa bulan ke depan

Jika dalam beberapa bulan ke depan Anda diperkirakan ada kebutuhan mendadak, dan tabungan Anda tidak mencukupi, Anda bisa mencari pinjaman bank. Misalnya, istri akan melahirkan dan ada sejumlah kebutuhan untuk si kecil yang baru lahir, sebaiknya Anda mulai mempersiapkan diri mencari pinjaman ke bank.

Contoh lain, dalam lima bulan ke depan, Anda dan pasangan akan menikah, dan uang tabungan Anda belum mencukupi, mungkin saat itu Anda mencari pinjaman ke bank. Baca: Cara Mudah Apply Kartu Kredit Online untuk Pekerja Lepas

Sebaliknya, jika tidak ada kebutuhan dana yang cukup besar ke depan, sebaiknya Anda menahan diri dulu dari meminjam uang ke bank.  Jika Anda memutuskan untuk mengajukan pinjaman, jangan lupa untuk melakukan perbandingan dan mengajukan aplikasi kredit tanpa agunan (KTA) di HaloMoney ke berbagai bank. Selamat mencari dana produktif!