Sukses

Pengembang Ini Bangun Pasar Grosir Terbesar di Asia Tenggara

Kebutuhan pasar yang modern masih cukup besar di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Kelompok usaha properti, Eureka Group berencana membangun pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara.  Proyek yang disiapkan menjadi Tanah Abang Baru dengan fasilitas yang jauh lebih lengkap dan modern ini akan dikembangkan di lahan seluas 10 hektare di Ciledug, Tangerang.

Direktur Utama Eureka Group, Lukman Purnomosidi mengungkapkan proyek yang diberi nama Pasar Grosir Asparindo Ciledug (PGAC) tersebut mendapat respons yang cukup baik dari investor dan pedagang ritel.

“Pusat grosir ini menjadi alternatif utama khususnya bagi para pedagang grosir yang memimpikan adanya pusat perdagangan yang terintegrasi mulai dari jasa perbankan, hotel, ekspedisi, serta lokasi yang strategis,” ungkap Lukman di lokasi pameran  “Indonesia Property Expo (IPEX) 2017”  yang ditulis Liputan6.com, Senin (13/2/2017).

Dari sisi lokasi, PGAC cukup strategis ditunjang aksesibilitas yang baik. Sebab proyek ini berada di ujung jalur busway Tandean – Blok M-Ciledug, yang dalam waktu dekat akan mulai beroperasi. Selain itu PGAC juga bisa diakses langsung dari Bandara Soekarno-Hatta melalui light rail transit (LRT).

Lukman mengklaim PGAC merupakan pasar grosir terbesar di Asia Tenggara dengan luas bangunan mencapai 250 ribu meter persegi. Komplet dengan berbagai fasilitas, mulai dari hotel, jasa logistik dan ekspedisi yang menunjang transaksi grosiran, perbankan, sentra kuliner, serta fungsi penunjang lainnya.

“Satu lagi daya tarik Pasar Grosir Asparindo yakni harga kiosnya yang terjangkau. Saat ini harga kios di Pasar Tanah Abang sudah mencapai Rp 4 miliar - Rp 5 miliar untuk ukuran 2x2 m2, tapi di PGAC bisa didapat dengan harga seperdelapan bahkan sampai sepersepuluh-nya,” ujar pengembang senior itu.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), Y Joko Setiyanto, menyebutkan kebutuhan pasar yang modern masih cukup besar di Indonesia. Sebab itu dia sangat yakin proyek PGAC dalam meraih sukses.

Praktisi yang hampir dua dekade berkiprah dalam pengelolaan pasar tersebut sangat mendukung tumbuhnya sentra-sentra ekonomi baru di daerah luar Jakarta seperti PGAC yang dikembangkan kelompok usaha Grup Eureka.

“Saya melihat banyak pedagang yang sudah melihat langsung ke PGAC cukup berminat. Alasannya, karena mereka tahu kalau daerah Ciledug ini potensial dan sudah hidup. Selain itu, lokasinya strategis sebagai pusat grosir, karena didukung juga dengan moda transportasi,” tutur Joko.

Kawasan Ciledug memang punya posisi bagus sebagai daerah perdagangan yang aktif. Lokasinya dekat dengan Cipadu dan Cipulir yang selama ini memang sudah dikenal sebagai sentra pasar dan supplier bagi pedagang Pasar Tanah Abang. Usaha konvenksi di kawasan tersebut bahkan memiliki koneksi kerjasama dengan sejumlah pabrik tekstil di wilayah Tangerang.

Selain Pasar Grosir Asparindo Ciledug, Eureka Group pada ajang IPEX 2017 yang berlangsung 11-19 Februari 2017 di Jakarta Convention Centre (JCC) juga memamerkan beberapa produk properti unggulannya. Proyek-proyek tersebut berlokasi di berbagai tempat, mulai dari Jakarta, Tangerang, Bogor, dan Cikampek.

Proyek lain yang diunggulkan antara lain Kemang Penthouse di Jakarta Selatan, Bogorienze Resort di kawasan Bogor Nirwana Residence (BNR), University Resort di Kampus Dramaga IPB Bogor, dan Perumahan Griya Mekar Indah di Cikampek, Jawa Barat. (Muhammad Rinaldi/Nrm)