Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kesempurnaan jika dalam hidup kita tidak mengalami masalah keuangan. Meskipun pendapatan tak cukup besar tapi kita tak punya utang dan mampu menabung meskipun sedikit untuk masa. Namun kesempurnaan dalam masalah keuangan tersebut sulit untuk dicapai.
Dalam kenyataan, sering kali kita harus membayar utang baik utang pembelian rumah, utang pembelian kendaraan maupun utang kartu kredit. Di saat yang sama, kita juga harus menyisihkan uang untuk bekal di masa pensiun. Hasilnya, kebanyakan orang sulit untuk bisa bisa mendapatkan kesempurnaan tersebut atau sering disebutkan juga kesehatan finansial. Â
kadang tiba-tiba, anak Anda sakit dan harus operasi dan menginap di rumah sakit selama berhari-hari. Tentu saja, simpanan yang telah Anda kumpulkan sedikit demi sedikit harus dibongkar juga. Atau cerita lain, Anda harus ke bengkel karena mobil mogok dan harus turun mesin.Â
Advertisement
Jika itu terjadi, Anda pasti akan kawatir tabungan Anda akan habis dan bisa jadi bakal terlilit utang jika memang simpanan telah terkuras. Untuk mengurangi kekawatiran tersebut, Anda harus merencanakan keuangan dengan baik sedini mungkin.Â
Berikut ini terdapat lima langkah untuk mencapai kesehatan finansial seperti dikutip dari The Motley Fool, Minggu (26/2/2017):
Baca Juga
1. Hitung semua
Langkah pertama untuk menciptakan kesehatan finansial adalah melihat atau menghitung harta dan utang Anda. Anda perlu tahu persis berapa banyak uang yang Anda miliki baik yang tersimpan di rekening tabungan atau deposito, rekening pensiunan maupun rekening investasi.Â
Anda juga perlu tahu persis berapa banyak utang yang Anda miliki. Baik itu utang kartu kredit, kredit mobil, pinjaman tanpa agunan, tagihan yang belum dibayar, bahkan utang di warung atau kantin kantor pun harus Anda hitung. Jika memiiki utang yang bunga berbunga, Anda harus menghitung tingkat bunga dan pokok utang yang harus dilunasi.
Setelah itu semua, Anda harus menghitung cara melunasinya untuk masing-masing utang dan sesuaikan dengan jatuh tempo untuk masing-masing utang.
Anda harus mulai pemantauan keuangan Anda lebih dekat dari sekarang. Dalam setiap kasus, dengan informasi di tangan, Anda siap untuk langkah kedua.
2. Mulai menabung
Anda harus mulai dengan menabung. Kecil tak apa tetapi tetap harus menabung. Jika tidak memungkinkan menabung di bank, cobalah dengan membei celengan semar dan menaruh setiap keping logam di celengan tersebut.Â
Idealnya, Anda harus memiliki rekening tabungan khusus untuk keadaan darurat. Perhitungannya, rekening darurat tersebuut nilainya mencapai tiga sampai enam kali dari biaya hidup Anda setiap bulannya.
Menabung ini sebenarnya bisa berjalan seiring dengan melunasi utang. Jika memang utang terlalu besar dan jangka panjang seperti unag pembelian mobil atau rumah, maka Anda bisa menyicil sedikit demi sedikit dan bersamaan dengan menabung sedikit demi sedikit. Menabung untuk dana darurat.Â
3. Kurangi bunga utang
jika utang Anda tinggi coba lihat kembali berapa besar bunga yang harus Anda bayar. Bisa jadi utang Anda tak segera lunas karena bunga yang dibebankan oleh lembaga keuangan cukup tinggi.
Cara yang paling gampang utuk menyelesaikan masalah utang dengan bunga tinggi ini adalah cari lembaga keuangan lain yang memiliki bunga yang lebih rendah. Lalu pindah kredit Anda ke lembaga tersebut. Hal ini biasanya dilakukan oleh para perencana keuangan untuk menyelesaikan utang para klien.Â
4. Buat rencana terstruktur
Jika utang Anda banyak, ada yang mengatakan bahwa prioritas utama adalah membayar utang yang memiliki jumah dan bunga paling tinggi. Namun ternyata ada teori baru. Teori yang dicetuskan oleh Dave Ramsey disebut sebagai teori bola salju.
Dalam teori ini Anda diminta untuk melunasi utang yang paling kecil dan paling mudah dahulu. Jika hal tersbeut bisa berjalan dengan baik dan lunas maka akan bisa memberikan motivasi kepada Anda untuk melanjutkan melunais utang-utang yang lain. ini seperti bola salju, berawal dari kecil dan lama kelamaan akan menjadi besar.
5.  Jalankan rencana dengan disiplin
Banyak orang bisa merencanakan keuangan dengan baik tetapi tak bisa menjalankan dengan benar. Masalah yang ada hanyalah satu hal yaitu disiplin. Tak ada artinya berencana dengan baik tetapi dalam praktik tak ada kedisiplinan. Oleh sebab itu jalankan rencana pembayaran utang dan lainnya dengan disiplin.Â
Jika rencana Anda segera melunasi utang maka segeralah melunasi utang tersebut. Jangan tegoda untuk memgeluarkan uang untuk hal-hal yang tak perlu. (Dian Ayu/Gdn)