Sukses

Kemendag Bangun dan Revitalisasi 1.003 Pasar Tradisional di 2017

Pembangunan dan revitalisasi pasar tradisional sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan membangun dan merevitalisasi 1.003 pasar rakyat pada 2017. Program pembangunan dan revitalisasi pasar ini sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, hingga akhir tahun 2016 sebanyak 1.776 unit pasar rakyat telah selesai dibangun dan direvitalisasi. Sedangkan pada tahun ini ditargetkan ada tambahan sebanyak 1.003 ‎pasar yang akan mendapatkan perhatian masuk dalam program pembangunan dan revitalisasi ini.

"Pada tahun ini kami sedang dalam tahapan mewujudkan rencana pelaksanaan pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat sebanyak 1.003 unit," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, J‎akarta, Selasa (21/2/2017).

Dengan demikian, lanjut dia, jumlah total dari pelaksanaan program pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat pada akhir 2017 diharapkan akan mencapai 2.779 unit.

Enggar mengungkapkan, program tersebut diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp 3 triliun. Anggaran tersebut berasal dari dana alokasi khusus (DAK) dan dana Tugas Pembantuan (TP). Untuk masing-masing pasar diperkirakan membutuhkan dana yang bervariasi tergantung jenis pembangunan dan revitalisasinya.

"Jadi ada dua, sebagian revitalisasi melalui DAK, hampir Rp 3 triliun. Ada sebagian revitalisasi dan sebagian kita bangun dengan tipe C dan tipe D. Tipe C itu Rp 6 miliar dan tipe D itu Rp 4 miliar," kata dia.

Selain pembangunan dan revitalisasi secara fisik, kata Enggar, Jokowi juga ingin agar pihaknya melakukan pembenahan dari sisi manajemen pedagang. Baik itu manajemen stok, manajemen ‎keuangan, tata letak barang dan lain-lain.

"Untuk pasar rakyat Bapak Presiden perintahkan bukan saja fisiknya tapi bagaimana manajemen pedagang pasar. Tadi beliau bilang pedagang kecil berikan perhatian sebab kalau akses kepada komoditi dan distribusi nggak dapat atau dapat tapi dengan harga mahal, bagaimana bersaing dengan pasar modern," tandas dia.

Video Terkini