Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan jalan Trans Papua Barat terus dikebut pemerintah supaya terjadi konektivitas. Namun siapa sangka, jalan ini juga bakal terhubung dengan tol laut.
"Iya, saya dengar begitu, (terhubung) tol laut," Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional 17 Papua Barat, Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU-PR, Yohanis Tulak, saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (22/2/2017).
Dia menerangkan, Trans Papua Barat terhubung dengan Pelabuhan Arar. Pelabuhan Arar berjarak 17,6 km dari pertigaan Aimas. Sementara itu, Aimas berjarak sekitar 18 km dari Sorong.
Advertisement
Tulak menerangkan, Pelabuhan Arar terdiri dari tiga pelabuhan, yakni pelabuhan barang, penumpang, dan bahan bangunan. Dengan tersambung Trans Papua, barang-barang bisa terdistribusikan dengan mudah.
Baca Juga
Sebaliknya, Sorong memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Adapun potensinya antara lain kelapa sawit, pertanian, dan minyak. Potensi ini bisa didistribusikan melalui Trans Papua dan Pelabuhan Arar.
"Jalan mendukung multipotensi. Tapi sederhana kita lihat dengan Trans Papua orang jualan, ada permukiman," ungkap dia.
Sementara itu, jalan pelabuhan yakni Pelabuhan Arar sampai Aimas sekitar 17,6 km belum teraspal seluruhnya. Tulak menuturkan, masih ada 3,5 km yang belum teraspal.
Dia mengatakan, jalan ini bakal teraspal seluruhnya pada tahun ini. "Jadi jalan Pelabuhan Arar mendukung KEK Sorong dan di situ ada tiga pelabuhan, penumpang, barang, dan bahan bangunan," ujar dia.