Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) melakukan usaha penguatan sistem kelistrikan di salah satu kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia, dengan menggunakan tiga mesin pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) berkapasitas 200 kilo Watt (kW). Penguatan listrik itu untuk Desa Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN Djoko R. Abumanan mengatakan, penambahan mesin pembangkit akan meningkatkan pelayanan PLN terhadap pelanggan di Krayan. Sekitar 250 rumah tangga dapat menikmati listrik dengan adanya tambahan daya dari PLTD tersebut.
Saat ini, daya yang tersedia di Krayan hanya sebesar 200 kW, dengan ditambahnya mesin PLTD berarti menambah kapasitas menjadi 800 kilo Watt (kW). Mesin tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Krayan untuk sementara waktu dan masyarakat sudah dapat menikmati listrik selama 24 jam.
Advertisement
"Dengan menambah jam operasi dari 12 jam menjadi 24 jam mengharuskan kami untuk memastikan segala aspek harus siap. Mulai dari kesiapan pembangkit, jaringan dan sumber daya manusia untuk mendukung pengoperasian listrik selama seharian penuh," kata Djoko, di Jakarta, Rabu (22/2/2017).
Baca Juga
Djoko menuturkan, tantangan terbesar dalam penyelesaian proyek listrik perbatasan ini adalah medan yang sangat berat karena tidak tersedianya akses dan infrastruktur yang memadai, sehingga membuat mobilisasi mesin dan peralatan membutuhkan tenaga dan biaya yang tidak sedikit.
"Pengiriman mesin pembangkit ini merupakan salah satu upaya percepatan program listrik perbatasan untuk wilayah Kalimantan Utara," tutur Djoko.
‎Djoko menungkapkan, rute pengiriman material kelistrikan berupa genset, trafo, kWh meter, MCB, kabel dan sarana pendukung kelistrikan lainnya, dikirim melalui Sabah dan Serawak, Malaysia.
Pengiriman dilakukan secara bertahap dengan rute Sei Menggaris-Nunukan-Tawau (Sabah, Malaysia) dengan jalur transportasi laut yang selanjutnya material dari Tawau menuju Serawak hingga Krayan diangkut melalui jalur darat dengan menggunakan truk. Dari Tawau, tiga mesin yang memiliki berat masing-masing 4,5 ton ini tiba di Krayan dalam waktu yang cukup lama, yakni4 hari.
"Sebelum dilakukan pengiriman material tersebut, PLN juga sudah berkoordinasi dengan Pemda Nunukan untuk membantu komunikasi dengan Konsulat Jenderal Malaysia terkait izin pengiriman material menuju Krayan. Jadi insya Allah aman," tutur Djoko.
Saat ini pembangkit tersebut belum beroperasi karena sedang dalam persiapan pemasangan instalasi panel dan kabel serta instalasi pipa Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Pihak PLN Rayon Nunukan juga masih menunggu beberapa spare part yang dipesan datang. Jika semua sudah siap, maka mesin akan segera dirakit di mana prosesnya perakitannya kurang lebih seminggu jika tidak ada hambatan," ‎tutur Djoko.