Sukses

Kelola Blok Mahakam, Pertamina Tak akan Lakukan Perubahan Drastis

Blok Mahakam dikelola para profesional yang kini masih bernaung dalam perusahaan Total E&P Indonesie.

Liputan6.com, Balikpapan - PT Pertamina Hulu Mahakam akan berhati hati terkait pengelolaan Blok Mahakam pasca berakhirnya kontrak Total E&P Indonesie di akhir 2017.

Selama tahun pertama, Pertamina tidak akan mengutak atik sistem manajemen pengelolaan Blok Mahakam yang sudah berjalan.

“Kami dipastikan tidak akan melakukan perubahan drastis dalam pengelolaan Blok Mahakam dalam kurun waktu tahun pertama nanti,” kata Ketua Tim Transisi Blok Mahakam Boyke Pardede di Balikpapan, Rabu (22/2/2017).

Dia mengatakan, Blok Mahakam dikelola para profesional yang kini masih bernaung dalam perusahaan Total E&P Indonesie.

Selama ini, TEPI mampu menjaga produksi eksploitasi minyak dan gas Blok Mahakam  sesuai target ditentukan SKK Migas.

Sehubungan itu, Boyke menyarankan para karyawan mempercayakan proses transisi ini Blok Mahakam dari TEPI kepada Pertamina Hulu Mahakam.

Menurutnya, tim transisi sedang menentukan langkah langkah terbaik pelaksanaan perubahan mendasar antara dua perusahaan migas dunia ini.

“Kami nanti meminta dukungan sepenuhnya dari seluruh karyawan dalam pengelolaan Blok Mahakam,” ujarnya.

President & General Manager TEPI, Arividya Noviyanto mengatakan, pihaknya kooperatif dalam proses transisi perpindahan ke manajemen Pertamina Hulu Mahakam.

Perusahaan migas asal Perancis ini melaporkan seluruh perkembangan eksploitasi hingga pengadaan barang dan jasa Blok Mahakam 2017 ini pada Pertamina.

“Kami sudah berikan seluruh catatan program kerja tahun ini. Pertamina yang menentukan,” papar dia.

Termasuk diantaranya mendukung agenda pengeboran 19 titik sumur baru Blok Mahakam menjadi rencana Pertamina.  Total membantu dalam memuluskan jalan dalam pelaksanaan pengeboran sumur baru ini.

“Kami akan siap membantu Pertamina dalam proyek ini, keputusan final ada ditangan Pertamina,” ujar Novi.

TEPI sangat hati hati untuk menanamkan investasi menyusul pelemahan harga minyak mentah dunia di kisaran angka US$ 50 per barel. Kontrak karya perusahaan migas ini juga dipastikan berakhir di penghujung 2017 nanti.

“Kami sudah berusaha, namun harga minyak mentah saat ini belum begitu menggembirakan,” sesalnya.

Saat ini, TEPI memproyeksikan total eksplorasi dan eksploitasi Blok Mahakam sebesar US$ 280 juta pada tahun 2017. Anggaran ini dipergunakan dalam proses pengeboran 6,5 sumur minyak hingga perawatan 9 ribu sumur Blok Mahakam.

“Proyeksi anggaran kami tidak jauh berbeda dibandingkan tahun lalu. Alokasi Pertamina belum diketahui, namun bisa dipastikan besarannya signifikan,” ungkap Head of Division Contract and Procurement, Imam Herawadi. (Abelda Gunawan/Nrm)