Sukses

Mau Punya Bisnis Restoran dengan Modal Minim?

Banyak cara untuk memiliki restoran, meskipun dengan modal minim.

Liputan6.com, Jakarta - Saat Anda ingin membuka restoran sendiri, seringkali muncul keraguan di benak Anda. Salah satu penyebabnya, Anda berpikir usaha restoran yang akan Anda jalani memerlukan modal besar dan pengalaman yang mumpuni.

Dengan keraguan seperti ini, impian untuk mendapatkan keuntungan berlipat dari bisnis kuliner, lama-lama akan hilang. Padahal keraguan seperti ini sebenarnya tidaklah selalu benar. Sebab banyak cara untuk memiliki restoran, meskipun dengan modal minim.

Pelajari tips dari Halomoney.co.id berikut ini agar Anda bisa memiliki bisnis restoran meski minim pengalaman dan minim modal:

1. Tentukan model bisnis

Model bisnis waralaba atau sering disebut sebagai franchise menjadi alternatif yang tepat bagi mereka dengan modal sedikit dan minim pengalaman.

Dalam bisnis restoran, sistem franchise sudah terbukti bisa mewujudkan banyak impian serupa di Indonesia. Anda tidak perlu repot memikirkan sistem usaha maupun kegiatan promosi, berbelanja bahan baku, karena seluruh kebutuhan tesebut sudah dipersiapkan pemilik franchise yang disebut juga sebagai franchisor.

Keuntungan utama dari model bisnis franchise restoran adalah nilai investasi yang lebih sedikit dibandingkan membuka usaha restoran sendiri. Keuntungan lainnya, Anda dapat bergabung dalam sistem bisnis yang telah berjalan.

Lakukan perbandingan biaya dari beberapa waralaba restoran yang Anda minati. Pilihllah franchise yang telah memiliki sistem yang telah berjalan dengan baik dan terbukti survive dalam waktu dua atau tiga tahun terakhir, serta memiliki syarat dan biaya rendah.

2 dari 2 halaman

Mencari Modal Murah

2. Mencari Modal Murah

Siapa bilang memiliki bisnis kuliner atau restoran perlu modal besar? Anda tidak perlu memiliki ready-cash (uang siap pakai) dalam jumlah banyak untuk memulai suatu bisnis. Hitung dengan cermat kebutuhan keuangan untuk memulai restoran, lalu carilah dana murah dari Kredit Tanpa Agunan (KTA).

Sebagai contoh, biaya lisensi franchise suatu restoran fast food di Indonesia serta berbagai peralatannya adalah Rp 60 juta. Anda adalah seorang karyawan dengan penghasilan Rp 5 juta per bulan dan memiliki biaya hidup bulanan mencapai Rp 4 juta. Artinya, Anda memiliki kesempatan untuk menabung Rp 1 juta per bulan untuk membuka usaha tersebut.

Dengan skema ini, Anda dapat mengumpulkan modal sebesar Rp 60 juta dalam waktu 60 bulan atau 5 tahun. Hal ini belum memperhitungkan kenaikan gaji tiap tahun dan bonus atau THR yang Anda terima setiap tahun dari perusahaan.

Jika Anda mendapatkan THR setiap tahun sebesar Rp 5 juta per tahun, di mana sekitar Rp 3 juta disisihkan untuk menambah tabungan Anda, maka dalam 1 tahun Anda akan memiliki tabungan sebesar Rp 15 juta (diperoleh dari Rp 1 juta selama 12 bulan ditambah penyisihan THR Rp 3 juta). Artinya, modal Rp 60 juta dapat peroleh hanya dalam 4 tahun saja!

Baca juga: Simak Cerita Eksekutif dan Profesional soal Memakai Kartu Kredit

Guna mempercepat pengumpulan modal usaha, Anda dapat memanfaatkan fasilitas pinjaman tanpa agunan (KTA) dari bank. Pinjaman tersebut dapat Anda bayar dari keuntungan usaha setiap bulan.

Setelah pinjaman tersebut lunas, usaha dan peralatan Anda menjadi milik Anda sepenuhnya. Selanjutnya Anda dapat mencari pinjaman KTA lagi untuk mengembangkan usaha Anda.

Berbeda dengan pinjaman biasa, KTA sifatnya lebih fleksibel karena memiliki bunga tetap dan tidak perlu memberikan jaminan (agunan) apapun kepada bank.