Liputan6.com, Jakarta - Indonesia akan menjadi tuan rumah pertemuan negara di lingkar Samudra Hindia, yang terga‎bung dalam Indian Ocean RIM Association (IORA). Acara tersebut akan dihadiri sejumlah kepala negara anggota IORA.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, lORA memiliki peran yang sangat strategis sebagai forum pendorong stabilitas kawasan. IORA merupakan masa depan ekonomi di dunia, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal.
"IORA adalah kekuatan geopolitik dan geoekonomi yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Kawasan ini adalah masa depan ekonomi dunia. Saat ini menjadi momentum yang tepat  mengingat pertumbuhan ekonomi beberapa negara anggota IORA terbilang tinggi," kata Enggartiasto, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (3/3/2017).
Advertisement
Enggartiasto mengungkapkan, keterlibatan Indonesia sebagai tuan rumah KTT IORA merupakan pertama kalinya. Pertemuan tersebut akan dihadiri delapan kepala negara dan Wakil kepala negara, 300 pemimpin perusahaan, dan perwakilan dari 21 negara anggota.
"IORA akan dilaksanakan 5 sampai 7 Maret 2017 di Jakarta Convention Center (JCC)," tambah Enggartiasto.‎
Baca Juga
Enggartiasto menuturkan, IORA sangat strategis dan sejalan dengan strategi diversifikasi pasar tujuan ekspor. Dari forum ini Indonesia berpeluang membangun kemitraan lebih erat dengan anggota IORA dan pasar ekspor non tradisional.
"Peningkatan aktivitas perdagangan dan investasi IORA juga dapat semakin mendorong pertumbuhan ekonomi yang adil dan berkelanjutan, serta menciptakan Iapangan kerja baru," tambah Enggartiasto.
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong mengungkapkan, dalam Forum IORA akan dilakukan IORA Business Summit, untuk mendorong perdagangan dan investasi melalui Usaha Kecil Menengah (UKM), pemberdayaan perempuan dalam kegiatan usaha melalui inovasi konektifitas digital dan akses keuangan, dan mendorong pariwisata melalui pembangunan infrastruktur.
"IORA Business Summit merupakan langkah nyata mewujudkan potensi kawasan yang selama ini be‎lum tergarap," tutur Thomas.
Mengutip laman Kementerian Luar Negeri, IORA merupakan pelopor dan satu-satunya organisasi regional di wilayah Samudera Hindia.Organisasi ini berdiri pada 6-7 Maret 1997. Samudera Hindia berperan strategis untuk ekonomi dunia dengan terhubungnya perdagangan internasional dari Asia ke Eropa dan sebaliknya.
Dasar dalam pengembangan kerja sama yang saling menguntungkan melalui pendekatan konsensus antar negara anggota. Saat ini, IORA beranggotakan 21 negara antara lain Afrika Selatan, Australia, Bangladesh, Komoros, India, Indonesia, Iran, Kenya, Madagaskar, Malaysia, Mauritius, Mozambik, Oman, Persatuan Emirat Arab, Seychelles, Singapura, Somalia, Sri Lanka, Tanzania, Thailand dan Yaman.
Selain itu, IORA juga menggandeng 7 negara mitra dialog, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, Mesir, Perancis dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).