Liputan6.com, Jakarta Banjir yang melanda Kecamatan Pangkalan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat beberapa hari lalu mengakibatkan jaringan listrik tumbang. Sebanyak 117 gardu listrik padam sehingga 14.657 pelanggan terkena imbasnya.
PT PLN (Persero) langsung mengecek ke lapangan bersama Bupati Lima Puluh Kota. Setelah mengetahui kebutuhan pasca gangguan di sistem kelistrikan, jalan keluar segera dicari.
Genset segera diberangkatkan dari Payakumbuh, Area Bukittinggi dan Solok yang diprioritaskan untuk lokasi-lokasi mendesak, misalnya rumah sakit, posko, tempat ibadah, pompa PDAM, dan tempat vital lainnya.
Advertisement
“Pada kondisi bencana seperti ini, petugas kami siap 24 jam untuk segera melakukan recovery, tanpa mengesampingkan keselamatan nyawa. PLN di area kerja di luar Payakumbuh segera menyiapkan genset untuk diberangkatkan,” ujar GM PLN Wilayah Sumatera Barat, Bambang Yusuf dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (5/3/2017).
Bambang menjelaskan dalam kondisi banjir, PLN sengaja memadamkan listrik di luar gangguan pada sistem. Hal ini untuk keselamatan nyawa para korban bencana, mengingat air adalah penghantar listrik yang baik. “Tapi sesudah banjir surut dan dianggap aman, listrik akan segera dialirkan kembali,” tambah Bambang.
Selain upaya recovery kelistrikan yang dikerjakan semaksimal mungkin, lanjutnya, PLN segera menurunkan perahu karet untuk memudahkan ruang gerak di lokasi banjir. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga membuka posko PLN Peduli untuk memberikan bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat yang sedang terisolasi.
Akses Jalan Tertutup, PLN Sempat Terhalang Pantau Jaringan
Pada Sabtu (4/3) banjir masih tinggi. Jalan yang longsor memperparah kondisi karena akses menjadi tertutup. Banyak petugas yang ingin masuk lokasi terhalang akibat longsor ini, termasuk PLN yang ingin memantau jaringan.
Beberapa titik sudah diupayakan menyala. Sebelumnya padam total dari Kelok Sembilan hingga Pangkalan, namun saat ini sudah 18 trafo menyala dari Koto Alam sampai Bandrek House.
Banjir di Pangkalan telah surut pada Sabtu sore (4/3), namun listrik di lokasi eks banjir belum menyala karena penyulang banyak yang terputus dan tumbang di beberapa titik longsor. PLN sudah menyiapkan tenaga petugas yang akan bekerja, sehingga bila kondisi sudah aman untuk keselamatan jiwa, PLN siap segera melakukan recovery pada jaringan kelistrikan.
Para petugas PLN sulit untuk melakukan inventarisir jaringan yang rusak di sana, namun akhirnya jalan sudah dibuka dan petugas PLN masuk menggunakan sepeda motor dilanjut dengan perahu karet. PLN langsung melakukan pendataan aset yang rusak dan sigap memulihkan jaringan.
"Hari ini (5/3) direncanakan 8 regu yang masing-masing regu terdiri 10-15 orang diturunkan ke lokasi bencana," kata Bambang.
Sebelumnya, total padam pada 24 trafo diprediksi berdampak pada 2.941 pelanggan, terdiri dari pelanggan pascabayar 1.681 pelanggan dan prabayar 1.260 pelanggan.
Selain itu, banjir juga melanda Kotamadya Sawahlunto yang mengakibatkan 76 pelanggan mengalami padam listrik. Sebanyak 22 di antaranya merupakan pelanggan bisnis dan terdapat satu pelanggan industri.
Namun dalam waktu kurang dari 10 jam pada Sabtu kemarin, kondisi listrik sudah normal kembali karena petugas bekerja cepat dalam penggantian dan pendirian tiang.