Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud telah menandatangani 11 nota kesepakatan, yang salah satunya menyangkut perdagangan. Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan memaksimalkan kerja sama tersebut.
Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita menyatakan Indonesia memiliki potensi ekspor lebih besar ke Arab Saudi. Di antaranya di sektor otomotif.
"Semuanya, mulai minyak sawit, otomotif. Kita lebih mendorong yang punya nilai tambah. Kita dorong itu, secara keseluruhan dari kekosongan akan kita isi. Kita akan tingkatkan," kata dia di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Advertisement
Sebenarnya bagaimana kinerja ekspor impor antara Indonesia dan Arab Saudi sepanjang tahun lalu dan di Januari 2017?
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Minggu (5/3/2017), total nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi mencapai US$ 109,54 juta pada Januari 2017. Nilai tersebut naik 6,87 persen dari realisasi periode yang sama sebelumnya senilai US$ 102,50 juta.
Sementara sepanjang tahun lalu, pencapaian nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Negeri Minyak itu mencapai US$ 1,33 miliar atau melorot signifikan 35,31 persen dibanding pencapaian Januari-Desember 2015 yang menembus US$ 2,06 miliar.
Adapun 16 komoditas maupun produk ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi, antara lain:
1. Kendaraan selain rel kereta api dan aksesorisnya
2. Kayu dan barang dari kayu, arang kayu
3. Kertas dan papan kertas, bubur kertas
4. Bahan makanan
5. Besi dan baja
6. Minyak hewan nabati, lemak yang bisa dimakan
7. Kawat buatan
8. Karet dan barang dari karet
9. Reaktor nuklir, boiler, mesin dan peralatan mekanik dan bagiannya
10. Peralatan elektronik dan bagian-bagiannya
11. Barang-barang dari besi dan baja
12. Plastik dan barang-barang dari plastik
13. Olahan daging, ikan, udang, dan lainnya
14. Serat buatan
15. Bubur kertas dari kayu atau lainnya
16. Lainnya
Impor
Impor
Sedangkan total nilai impor dari Arab Saudi ke Indonesia pada Januari 2017 mencapai US$ 219 juta atau mengalami peningkatan dari sebelumnya US$ 196,15 juta di periode Januari 2016. Sedangkan di Januari-Desember 2016, tercatat nilai impornya US$ 2,73 miliar.
Rinciannya, Indonesia mengimpor komoditas atau produk minyak dan gas (migas) dari Arab Saudi sebesar US$ 153,37 juta di Januari 2017 atau naik tipis dibanding realisasi US$ 150,24 juta di periode Januari tahun lalu. Sementara di 2016, nilai impor migas Indonesia dari Negeri 1001 Malam itu mencapai US$ 2,02 miliar.
Nilai impor nonmigas dari Arab Saudi ke Indonesia pada tahun lalu mencapai US$ 705,53 juta. Khusus di Januari 2017, nilai impornya US$ 65,64 juta atau naik signifikan dari realisasi US$ 45,92 juta di awal tahun lalu.
Berikut komoditas atau produk impor migas dan nonmigas Indonesia dari Arab Saudi, yakni:
Migas
1. Minyak mentah
2. Nafta, dan lainnya
3. (Gas) Butana cair
4. Propana cair
5. Kokas (petroleum coke) semacam hasil akhir proses penyulingan minyak bumi
Nonmigas
1. Polypropylene
2. Ethylene
3. Mentanol
4. Aluminium yang ditempa
5. Belerang dari segala jenis
6. Limbah tembaga dan skrap
7. Lainnya. (Fik/Zul)
Advertisement