Sukses

Jokowi Minta Pertumbuhan Ekonomi Berdampak pada Rakyat Miskin

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar pertumbuhan ekonomi di daerah berdampak pada masyarakat miskin.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar pertumbuhan ekonomi di daerah berdampak pada masyarakat miskin. ‎Dengan demikian, pertumbuhan tersebut dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.

‎Jokowi mengungkapkan, saat ini perekonomian di berbagai daerah termasuk di luar Pulau Jawa sudah mulai menggeliat dan tumbuh lebih cepat. Seperti ekonomi di Provinsi Lampung yang pada tahun lalu bisa tumbuh sebesar 5,15 persen dan berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional.

"Tapi sekali saya minta dan pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi ini juga harus bisa berdampak langsung terhadap 13,8 persen penduduk miskin yang masih ada di Provinsi Lampung," ujar dia di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/3/2017).

Menurut Jokowi, ke depan perekonomian Lampung akan bisa tumbuh lebih cepat. Namun dengan catatan, pemerintah baik pusat maupun daerah bisa fokus menggarap sektor unggulan dalam rangka pengembangkan bisnis di Lampung.

"Provinsi Lampung memiliki potensi besar baik dibidang pertanian, perikanan, perkebunan yang menyumbang 31,4 persen PDRB (Produk Daerah Regional Bruto) Lampung diikuti oleh industri pengolahan sebesar 18,8 persen," kata dia.

Selain itu, untuk bisa tumbuh lebih cepat juga diperlukan infrastruktur pendukung seperti infrastruktur transportasi, jalan tol, pembangkit listrik listrik, gudang pendingin (cold storage) untuk sektor perikanan maupun bendungan dan saluran irigasi yang memadai untuk menunjang sektor pertanian.

"Satu hal yang perlu saya ingatkan bahwa Lampung merupakan pintu gerbang yang menghubungkan Pulau Sumatera dengan Pulau Jawa dan waktu itu saya minta dilakukan langkah-langkah perbaikan yang bersifat sistemik dan menyeluruh terhadap penyeberangan Bakauheni dan Merak mulai dari waktu tunggu standar yang masih agak lama, sarana prasarana pendukung yang tidak representatif dan masih rendahnya aksesbilitas menuju ke pelabuhan," tandas dia.

Video Terkini