Sukses

Ini Proyeksi Ekonomi Indonesia Menurut Bank Mandiri

Perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Mandiri di bawah prediksi dari Bank Dunia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk memperkirakan ekonomi Indonesia di 2017 akan mengalami pertumbuhan meskipun tak terlalu kencang. Ekonomi Indonesia diperkirakan akan melaju di kisaran 5,1 persen sampai akhir tahun ini.

"Economic growth masih akan belum terlalu kelihatan pulih dengan cepat. Masih penuh hambatan-hambatan di sana-sini. Meski ada perbaikan meningkat sedikit," kata Kepala Ekonom Bank Mandiri Anton Gunawan di Plaza Mandiri Jakarta, Senin (6/3/2017).

Sedangkan untuk angka inflasi, Anton memperkirakan akan berada di kisaran 4,2 persen untuk sepanjang tahun ini. Prediksi tersebut telah memasukan rencana pemerintah untuk mengatur tarif listrik yang masuk dalam kategori administered prices.

Namun, jika pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak (BBM), maka angka inflasi bisa membengkak. "Kalau BBM naik bisa ke arah 4,5 persen sampai 4,7 persen. Kami masih lihat dulu," ungkap Anton.

Sementara, untuk nilai tukar rupiah diperkirakan di kisaran Rp 13.400 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir tahun. Adapun rata-ratanya mencapai Rp 13.455 per dolar AS.

Perkiraan Bank Mandiri ini di bawah prediksi dari Bank Dunia yang memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5,3 persen pada 2017.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chaves mengungkapkan, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Dunia tidak ‎berubah dari laporan uang dikeluarkan pada Oktober 2016. Proyeksinya ekonomi Indonesia tumbuh 5,1 persen di 2016 dan 5,3 persen di 2017.

"Serangkaian reformasi kebijakan fiskal dan iklim usaha diperkirakan akan meningkatkan ekonomi Indonesia yang diprediksi tumbuh 5,3 persen di 2017," ujar Chaves di Auditorium CSIS, Jakarta, Selasa (17/1/2017).

Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Anton Gunawan. (Foto: Achmad Dwi/Liputan6.com)

Di balik optimisme tersebut, kata dia, ada banyak sekali ketidakpastian kebijakan ekonomi global dan gejolak keuangan dunia yang harus dihadapi Indonesia dan negara lain di dunia. Termasuk menanti kabinet dan kebijakan Presiden terpilih AS, Donald Trump.

"Kami amati Presiden terpilih ini sama sekali berbeda dengan Presiden sebelumnya. Seorang Presiden yang suka mengejutkan banyak orang, seperti penunjukkan orang di posisi tertentu, di mana oraang itu pernah mengkritik kebijakan yang ada," jelasnya.

Sambung Chaves, Donald Trump menunjuk para miliarder masuk sebagai calon menteri di kabinetnya, kemudian membuat kebijakan luar negeri yang sangat aneh. "Kami tidak tahu apa yang akan terjadi, banyak yang melihat hal-hal menakutkan, tapi belum bisa dibuktikan. Jadi ini penuh ketidakpastian" terang dia.

Namun demikian, Chaves meminta pemerintah Indonesia tidak mengkhawatirkan perubahan ekonomi di AS, Eropa, dan negara lain di dunia. Hanya saja, Indonesia harus bersiap menghadapi kondisi tersebut dengan strategi, jurus, maupun upaya untuk meningkatkan perekonomian. (Amd/Gdn)