Sukses

Permudah Akses Penghuni, Pengembang Ini Bangun Stasiun

Duta Indah Land mengalokasikan dana sekitar Rp 3 miliar untuk pembangunan stasiun commuter line.

Liputan6.com, Jakarta - Tidak bisa dipungkiri ketersediaan infrastruktur transportasi yang terintegrasi di sekitar kawasan hunian masih menjadi salah satu pertimbangan utama bagi konsumen dalam menentukan pilihan tempat tinggal. Hal itu dipahami sejumlah pengembang dengan menawarkan konsep pengembangan hunian berbasis Transit Oriented Development (TOD).

Salah satunya PT Duta Indah Makmur Kencana atau Duta Indah Land yang membangun proyek apartemen Vittoria Residence yang berada dalam satu kawasan dengan stasiun commuter line. Penghuni Vittoria Residence cukup hanya berjalan kaki untuk mencapai Stasiun Bojong Indah yang kini sedang dibangun pengembang tersebut atas izin dan penunjukkan Kementerian Perhubungan.

Duta Indah Land mengalokasikan dana sekitar Rp 3 miliar untuk pembangunan stasiun commuter line yang terhubung langsung ke Stasiun Sudirman, Tanah Abang, dan Bandara Soekarno-Hatta. Stasiun tersebut akan mulai dikerjakan pada April 2017 dan ditargetkan selesai pada Agustus 2017.

Apartemen ini hanya berjarak sekitar 100 meter dari stasiun dan berada dalam satu kawasan yang sama. Pengembang ini bahkan menyediakan areal khusus parkir bagi masyarakat sekitar stasiun yang ingin bepergian menggunakan commuter line.

“Saya kira ini satu-satunya proyek hunian yang terintegrasi langsung dengan stasiun commuter line dengan akses langsung ke Jakarta dan Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Sales and Marketing Director Duta Indah Land, Joy D. Lango yang ditulis Liputan6.com, Kamis (9/3/2017).

Vittoria Residence berlokasi di Jalan Daan Mogot KM 13.8, Jakarta Barat. Persisnya di seberang Kantor Samsat Polda Metro Jaya. Dengan luas pengembangan sekitar 1,2 hektare, nantinya akan dibangun tiga tower apartemen dengan total 997 unit, dan harga mulai dari Rp 600 jutaan. Selain didukung moda transportasi massal commuter line, hunian ini juga dekat pintu tol Daan Mogot dan terminal busway.

Joy memperkirakan ke depan akan menjadi era hunian TOD. Apartemen atau perumahan yang tidak memiliki akses ke moda transportasi massal bakal ditinggal konsumen karena orang kini semakin tidak nyaman dengan tingkat kemacetan yang tinggi. Itu juga yang menjadi alasan optimisme Duta Indah Land terhadap penjualan unit-unit apartemennya.

“Apalagi kalau nanti commuter line sudah terkoneksi dengan MRT dan LRT pada 2019, harga hunian berkonsep TOD akan melonjak. Pemilik akan menikmati capital gain sekitar 15 persen hingga 20 persen per tahun, karena minat orang juga akan melonjak seiring makin parahnya kemacetan di Ibukota dan daerah-daerah peyangga,” kata Joy.

DP Nol Persen

Saat ini, kontruksi apartemen ini sudah mulai berjalan. Bahkan Vittoria Residence ditargetkan sudah bisa diserahterimakan secara bertahap mulai April 2018 untuk Tower B dan Tower A. Sedangkan Tower C dijadwalkan mulai serahterima pada April 2019.

Ada empat tipe yang ditawarkan kepada konsumen di Tower B yakni studio, one bedroom, two bedroom, corner dan three bedroom. Sebagian besar atau 60 persen adalah unit two bedroom, bukan studio. Kenapa?

“Karena berdasarkan survei kami, karakteristik konsumen di Jakarta Barat ini beda dengan daerah-daerah lain di Jakarta. Di sini kebanyakan adalah pedagang dan profesional muda yang jumlah keluarganya mulai bertumbuh, jadi butuhnya minimal dua kamar,” kata Manager Promosi Duta Indah Land, Rizky Noviar.

Strategi itu tidak sia-sia, dimana dari total 435 unit apartemen di Tower B yang sedang dipasarkan, sekitar 70 persen sudah terjual. Dan sisanya ditargetkan habis terjual di kuartal akhir 2017.

Menurut Rizky, pihaknya hingga akhir April 2017 memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen, antara lain down payment (DP) nol persen dan cicilan Rp 5 jutaan untuk KPA, serta diskon besar-besaran untuk pembelian secara cash keras.

Perusahaan menunjuk Totalindo, kontraktor nasional dengan reputasi baik untuk pembangunan konstruksi Vittoria Residence. Dimana untuk Tower B dijadwalkan sudah mencapai tahap penutupan atap (topping off) pada April 2017. (Rinaldi/Gdn)

Video Terkini