Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II (Persero) terus mendapat keluhan pelanggan terkait dengan penanganan bagasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta khususnya mengenai waktu tunggu pengambilan bagasi dan juga pencurian isi bagasi. Menanggapi keluhan tersebut Angkasa Pura II pun melakukan digitalisasi layanan dan juga meningkatan jumlah CCTV.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, selain waktu tunggu pengambilan bagasi yang terlalu lama, Angkasa Pura II juga mendapat laporan yang menyatakan bagasi yang diletakkan di kabin pesawat mengalami kerusakan ketika pelanggan mengambil bagasi di baggage claim area terminal Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Permasalahan juga pernah menyangkut pencurian isi bagasi yang dilakukan oleh oknum, di mana tindakan ini pernah dibongkar oleh AP II dan Kepolisan.
Advertisement
Untuk mengatasi keluhan tersebut, Angkasa Pura II mengimplementasikan sistem penanganan layanan bagasi yang transparan di Terminal 3. Transparansi layanan ini sebagai upaya untuk memastikan bagasi cepat diterima penumpang sesuai standar dari regulator dan juga tidak mengalami kerusakan serta tindak pencurian.
Baca Juga
Transparansi layanan penanganan bagasi dilakukan melalui digitalisasi yakni pengoperasian sistem teknologi informasi baggage handling time monitoring system yang pengaturannya dilakukan melalui aplikasi internal Angkasa Pura II yaitu iPerform, serta pemasangan CCTV di area penempatan bagasi ke baggage handling system.
Saat ini di terminal 3 domestik telah terpasang 2 layar monitor di setiap conveyor belt pengambilan bagasi, yang berguna untuk menampilkan informasi perkiraan kedatangan bagasi dan video CCTV secara langsung yang memperlihatkan proses pengantaran bagasi oleh crew groundhandling ke baggage handling system.
Adapun, rata-rata per hari bagasi yang ditangani melalui baggage handling system di terminal 3 domestik sekitar 12 ribu koli hingga 15 ribu koli dengan jumlah 350 pergerakan pesawat.
Melalui baggage handling time monitoring system, penumpang dapat memantau apakah waktu proses penanganan sesuai dengan ketentuan tentang Standar Pelayanan Pengguna Jasa Bandar Udara yakni bagasi pertama yang tiba di baggage claim area paling lama 20 menit dari pesawat merapat ke terminal dan paling lama 40 menit. Sementara itu dipasangnya CCTV juga memungkinkan penumpang memantau penanganan bagasi dengan baik, cepat, dan aman.
"Di setiap conveyor belt yang ada di baggage claim area telah dipasang monitor agar penumpang dapat memantau waktu dan cara penanganan bagasi. Kami berharap upaya transparansi penanganan layanan bagasi ini akan berdampak kepada peningkatan kualitas pelayanan kepada penumpang pesawat," jelas dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (10/3/2017).
Angkasa Pura II akan menjadikan Terminal 3 sebagai proyek percontohan digitalisasi bandara sehingga transparansi penanganan layanan bagasi terlebih dahulu dilakukan di sana.
"Ke depannya transparansi penanganan layanan bagasi ini juga akan diimplementasikan di Terminal 1 dan 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta serta bandara-bandara lain di bawah pengelolaan AP II,” tambah Awaluddin.
Penerapan transparansi layanan penanganan bagasi di terminal 3 ini melengkapi layanan berbasis digital lain yang terlebih dulu ada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta seperti Digital Cinema, Smart Parking, Smart Queuing System untuk taksi, Digital Baggage Handling System, Self-Service Check-in, Wifi berkecepatan tinggi, serta aplikasi Indonesia Airports yang saat ini dapat diakses melalui smartphone android dan kedepannya juga melalui iOS.
Transparansi layanan penanganan bagasi di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta ini merupakan bentuk dukungan Angkasa Pura II terhadap maskapai dan ground handling untuk mewujudkan kepuasan pelanggan. (Fik/Gdn)