Sukses

Donald Trump Ingkar Janji Soal Tolak Gaji Presiden?

Saat masih berkampanye, Donald Trump berjanji tidak mengambil gajinya sebagai Presiden AS.

Liputan6.com, Jakarta - Donald Trump sudah menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat selama hampir tiga bulan lamanya. Saat masih berkampanye, Trump berjanji untuk tidak mengambil gajinya sebagai Presiden AS, namun hal ini nampaknya belum benar-benar terjadi.

Seperti dilaporkan CNBC.com, Senin (13/3/2017), belum ada laporan mengenai jumlah sumbangan yang telah diberikan oleh Trump. Departemen keuangan dan gedung putih pun menolak merilis data keuangan Trump semenjak ia menjadi Presiden.

Juru Bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan, Trump akan tetap mengembalikan kembali gaji yang didapatkannya ke departemen keuangan atau mendonasikannya. Namun melansir Politifact, Sarah Huckabee menolak memberi detil akan rencana yang akan dilakukan Trump tersebut.

Lantas berapa sebenarnya besar gaji seorang Presiden AS? Ini yang tercantum dalam aturan di Amerika Serikat:

"Presiden akan menerima secara penuh (pembayaran) untuk jasanya selama masa pengabdiannya sejak terpilih, kompensasi dalam jumlah agregat sebesar US$ 400.000 per tahun (Rp 5,32 miliar), yang dibayarkan setiap bulan.

"Presiden AS juga menerima tunjangan sebesar US$ 50 ribu atau Rp 665 juta per bulan.

Janji Trump untuk tidak mengambil gajinya sebagai presiden bukan hanya satu keputusan yang belum transparan dilakukan. Selama masa transisi, Donald Trump juga berjanji akan mendonasikan yang hasil perlindungan untuk hotel dan bisnis yang ia miliki kepada pemerintah. Tapi, hingga saat ini, rencana tersebut pun masih belum benar-benar jelas dilakukan.

Forbes mengestimasi kekayaan Donald Trump mencapai US$ 3,7 miliar atau Rp 49,2 triliun. Meski jumlah sebenarnya tak diketahui, sebab, sang pengusaha tak membuka laporan pajaknya.