Liputan6.com, Jakarta Kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) tak berpengaruh besar kepada pasar modal. Hal ini tercermin dari laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang justru menghijau pada awal sesi.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, hal ini terjadi karena pelaku pasar telah mengantisipasi kenaikan suku bunga itu. Suku bunga The Fed naik 0,25 persen menjadi 0,75 persen-1 persen.
"Lu (Kamu) baca saja sendiri, gue (Saya) nggak bisa apa-apa. Kan sudah gue bilang sudah restore in, orang sudah memprediksi," kata dia di Gedung BEI Jakarta, Kamis (16/3/2017).
Advertisement
Kenaikan IHSG, menurut Tito karena kinerja emiten yang cenderung membaik. Terutama, dari sektor perbankan yang mencatatkan kinerja mumpuni.
"Sementara ini (bank), karena banyak besar belum masuk, karena market cap gede belum banyak masuk," ungkap dia.
Tito mengatakan, saat ini baru 80 emiten yang telah melaporkan kinerja keuangannya. Tito menunggu sampai 150 emiten untuk memastikan kinerja emiten tahun 2016 benar-benar baik.
"Baru 80 perusahaan tapi semua bagus-bagus growth-nya. Kita lagi kumpulin, kita nggak berani ngomong jumlahnya, begitu 150 gue akan bilang sama lu berapa persen naiknya. Tapi naik, rata-rata naik, bagus," pungkas dia.