Liputan6.com, Jakarta - Elia Massa Manik akan membawa PT Pertamina (Persero) menjadi perusahaan minyak kelas dunia. Untuk mencapai misi tersebut, Elia akan mengedepankan efisiensi. Selain itu, pria yang pernah menduduki posisi Direktur Utama Elnusa juga mendorong keterbukaan.
Elia bercerita, komunikasi menjadi hal yang penting untuk mendukung pertumbuhan perusahaan. Oleh karena itu, pria lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) ini akan mengendepankan prinsip keterbukaan, baik untuk sesama direksi dengan seluruh karyawan.
Komunikasi yang baik akan membuahkan transparansi dan berujung kepada peningkatan kinerja perusahaan."Saya pikir keterbukaan yang utama. Itu adalah kunci untuk menjadi perusahaan minyak kelas dunia," tegas Elia di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kamis (16/3/2017).
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, Elia Massa Manik juga akan melakukan efisiensi di tubuh perusahaan Pertamina. Efisiensi itu tidak hanya dilakukan dalam sisi keuangan, namun segala hal.Â
Dia memberikan contoh, salah satu efisiensi yang akan diberikan adalah dengan mengganti para pekerja yang memiliki kualitas yang tidak sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
"Jadi nanti di level tertentu kita lihat, apakah itu manajer, general manajer, atau yang lain. Untuk bisa menduduki posisi tersebut benar-benar harus memiliki skill dan bertanggung jawab. Kalau ada manajer yang tidak bertanggung jawab terhadap profit and loss area dia itu kan tidak kompeten," paparnya.
Untuk 100 hari pertama masa kerja, Elia mengaku juga terlebih dahulu membangun komunikasi dan koordinasi dengan seluruh manajemen Pertamina. Dia tidak ingin Pertamina sama dengan pemimpin sebelumnya yang dinilai team work kurang maksimal.Â
Untuk diketahui, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero) menunjuk Elia Massa Manik untuk menduduki posisi direktur Utama. Sebelumnya, Elia Massa Manik merupakan Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero).Â
"Kami telah menyelesaikan RUPS dan mengangkat Pak Elia Massa Manik menjadi Dirut Pertamina," kata Deputi bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi, dan Jasa Lain, Gatot Trihargo di Kementerian BUMN, Jakarta. (Yas/Gdn)