Sukses

‎Kunjungi Pasar Tanjung Jember, Mendag Banjir Keluhan Pedagang

Menteri Perdagangan Enggartiasto L‎ukita mengunjungi Pasar Tanjung, Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim).

Liputan6.com, Jember - Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto L‎ukita mengunjungi Pasar Tanjung, Kabupaten Jember, Jawa Timur (Jatim). Kedatangannya untuk meninjau pasar tersebut karena masuk dalam program revitalisasi dari pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah.

Pantauan Liputan6.com, Jember, Kamis (16/3/2017), Mendag Enggar begitu disapa didampingi Bupati Jember, Faida‎, dan pejabat Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), serta sang istri Peggy Lukita menyambangi Pasar Tanjung yang menjadi kebanggaan masyarakat Jember siang tadi.

Enggar beserta rombongan tak menghiraukan bau menyengat khas pasar tradisional. Berjalan menyusuri setiap lorong pasar yang sudah lapuk dan becek. Tak lupa menyapa para pedagang, bahkan sesekali berhenti untuk menanyakan harga bahan pangan serta menampung keluhan pedagang terhadap kondisi pasar.

Pedagang daging sapi di Pasar Tanjung, Sami (53) berharap kepada Mendag dan Bupati Jember untuk memperbaharui pasar yang sudah puluhan tahun‎ menjadi tempatnya mencari nafkah. "Saya minta yang enak tempatnya, Pak. Minta yang bersih, tidak bercampur begini," kata Sami.

Selanjutnya, langkah Enggartiasto beserta rombongan berhenti‎ di lapak ikan asin. Pedagang ikan asin tersebut pun berharap yang sama dengan Sami. "Pasar diperbaiki, tempatnya dibuat rapi. Disatukan yang menjual ikan asin, tidak bercampur begini. Tidak akan saingan kok," harapnya.

Melanjutkan perjalanannya di Pasar Tanjung, Enggar menyapa pedagang daging ayam, Sutinah (48). Sutinah mengeluarkan unek-uneknya ketika Bupati Jember mengatakan pemerintah akan menata Pasar Tanjung. "Kami mau tempat yang bagus bu. Ramai di bawah pindahin ke atas semua jadi Ramai. Tidak akan saingan," ucapnya.

Sutinah belum selesai bicara, tiba-tiba pedagang lain Jamil, seorang pedagang kue langsung memotong pembicaraan. Jamil mengeluhkan kepada Mendag maupun Bupati Jember bahwa dirinya dan pedagang lain setiap hari dimintai retribusi atau iuran Rp 8.000.

"Saya punya kios 2 meter, setiap hari dimintai uang Rp 8.000. Tidak tahu buat apa itu, pasar tidak dibersihkan, tidak ada perbaikan," papar Jamil.

Dari sekian banyak keluhan yang diterima Enggartiasto, menariknya ada pedagang yang tidak mengenal sosoknya sebagai Mendag. Pedagang itu justru menanyakan kepada awak media. "Yang mana sih Mendag?" katanya penasaran.

Ketika diberitahu bahwa Mendag Enggar adalah Pria yang berkemeja putih, si Ibu pedagang hanya menjawab singkat. "O, yang pakai baju putih toh. Namanya juga belum tahu," ucapnya yang mengaku bernama Budi.