Liputan6.com, Jakarta Harga minyak tergelincir, di tengah pelemahan dolar dan juga kenaikan cadangan minyak Amerika Serikat. Padahal, di sisi lain, negara pengekspor, OPEC massih sepakat mengurangi produksi.
Negara anggota OPEC dan non OPEC memangkas produksi sejak 1 Januari untuk mengurangi kelebihan pasokan minyak mentah, yang meyentuh rekor. Namun, reli harga minyak setelah kesepakatan itu tertatih-tatih oleh data yang menunjukkan pasokan minyak mentah Amerika Serikat.
Baca Juga
Melansir reuters, Jumat (17/3/2017), data terakhir dari firma Genscape menunjukkan ada penambahan minyak mentah AS lebih dari 2 juta barel dalam sepekan hingga 14 Maret di Cushing, Oklahoma.
Advertisement
Data pada rabu menunjukkan ada penurunan tipis pada persediaan minyak mentah Amerika Serikat, negara konsumen minyak terbesar. Itu sedikit membantu mengangkat harga minyak setelah terus mengalami penurunan karena kenaikan persediaan.
Harga minyak acuan dunia, Brent menutup sesi dengan penurunan 7 sen untuk menetap pada US$ 51,74 per barel, lebih tinggi dari level pada Selasa yang mencapai US$ 50,25 per barel, harga terendah sejak 30 November saat OPEC mengumumkan pasokannya.
Sementara harga minyak acuan Amerika Serikat West Texas Intermediate turun 11 sen untuk menetap di level US$ 48,75 per barel.