Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan berkomitmen untuk memenuhi pasokan listrik perumahan. Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman penyediaan dengan asosiasi pengembang perumahan di Kalimantan Barat.
General Manager PLN Wilayah Kalimantan Barat, Bima Putrajaya, mengatakan, perjanjian tersebut merupakan bukti komitmen PLN, dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya di sektor perumahan.
Baca Juga
Empat asosiasi yang melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan PLN adalah, Real Estate Indonesia (REI), Asosiasi Perumahan Seluruh Indonesia (APERSI), Asosiasi Pengembang Perumahan Indonesia (APPERINDO) dan Property Indonesia.
Advertisement
“Kita semua berharap agar perekonomian di Kalimantan Barat akan bergerak lebih cepat," kata Bima, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (22/3/2017).
Melalui perjanjian kerja sama yang berlaku hingga 31 Desember 2017 ini, PLN siap berintegrasi dengan asosiasi pengembang perumahan agar proses penyediaan tenaga listrik untuk perumahan nantinya akan lebih cepat. Nantinya, akan dilakukan rekonsiliasi data permohonan penyambungan listrik dari PLN dan asosiasi setiap bulannya, untuk memonitor dan mempercepat proses penyediaan tenaga listrik.
"PLN siap menfasilitasi setiap permohonan sambungan listrik berapa pun diperlukan oleh masyarakat, dengan menghubungi Manajer Niaga dan Manajer Area, tidak perlu melalui birokrasi yang rumit,” tuturnya.
Hingga saat ini, terhitung ada 56 pelanggan potensial daya besar, antara lain di bidang perkebunan, pusat perbelanjaan, rumah sakit dan perhotelan yang telah mengajukan permohonan pasang baru dengan total kebutuhan daya mencapai 45.289 kilo Volt Amper (kVA). Sedangkan, di bidang perumahan sendiri terdapat 22.754 pelanggan potensial dengan total kebutuhan daya 30.285 kVA.
Menurut Bima, total daya mampu kelistrikan PLN Kalimantan Barat saat ini sebesar 668 Mega Watt (MW), pasokan listrik tersebut berlebih sekitar 150 MW dengan . "Dengan kondisi kelistrikan yang kondusif seperti ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat," lanjut Bima.
Dengan diresmikannya Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Mobile Power Plant (MPP) Parit Baru 4x25 MW di Mempawah oleh Presiden Joko Widodo pada akhir pekan lalu, serta mulai beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ketapang berkapasitas 2x10 MW, semakin memperkuat kondisi kelistrikan di Kalimantan Barat.