Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membenahi proses distribusi gas bumi untuk menekan harga gas agar lebih murah seperti keinginan konsumen.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan, untuk menurunkan harga gas pada tingkat konsumen, pemerintah tidak hanya menekan dari sisi hulu atau produsen saja tetapi juga pada sisi distribusi.
"Pengaturan bukan hanya di hulu, tetapi juga di mindstream ," ujar Jonan dalam sebuah diskusi di Jakarta (24/3/2017).
Advertisement
Baca Juga
Menurut dia, distribusi merupakan salah satu faktor yang membuat harga gas tinggi.
"Seperti Benoa, gasnya dari Bontang di bawah US$ 6 per mmbtu, tapi biayanya di mindstream transportasi distribusi US$ 5 per mmbtu, ini harus dibenahi," lanjut dia.
Jonan mengungkapkan, penurunan harga gas merupakan salah satu prioritas pemerintah, agar industri dalam negeri bisa berkompetisi. Pasalnya, dengan harga murah akan membuat Biaya Pokok Produksi menurun.
"Karena kalau biaya energi tinggi, industri tidak kompetitif, harga listirknya naik terus," dia menjelaskan.
Jonan melanjutkan, saat ini sudah ada tiga industri yang menikmati penurunan harga gas, yaitu pupuk, baja dan petrokimia. Kedepannya akan ada tambahan industri lain yang menikmati penurunan harga.
"Tiga sektor pupuk, baja dan petrokimia. Yang lain akan dibahas dan sebagainya," tandas dia.