Sukses

Kapal Pembangkit Jadi Solusi Cepat Tambah Listrik di Ambon

Hadirnya kapal pembangit di Ambon selain untuk menambah kapasitas juga untuk menggantikan mesin pembangkit yang sudah tua.

Liputan6.com, Jakarta - Kapal Pembangkit Listrik atau Marine Vessel Power Plant (MVPP) dari Turki yang disewa oleh PT PLN (Persero) menjadi solusi untuk mempercepat penambahan listrik di wilayah Ambon, Maluku.

Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Haryanto W.S. mengatakan‎, kapal pembangkit telah tiba di Desa Waai, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Saat ini sedang melewati serangkaian tahap pengujian, sebelum beroperasi secara komersial (COD) yang direncanakan pada akhir Maret 2017.

Sebelum MVPP ini dapat dioperasikan secara penuh di akhir bulan ini, dibutuhkan beberapa tahapan pengujian yang meliputi tahapan pemberian tegangan, sinkronisasi dan tes beban. Sehubungan dengan hal tersebut, PLN akan meminimalisir kemungkinan adanya pemadaman di beberapa titik karena dibutuhkan penyesuaian pengoperasian MVPP, jaringan transmisi, dan gardu induk.

"Hari ini kami sedang melakukan uji beban sebelum nanti dapat 100 persen, masuk ke sistem Ambon secara komersial,"‎ kata Haryanto, di Jakarta, Jumat (24/3/2017).

Menurut Haryanto, kapal pembagkit ini nantinya akan menyalurkan listrik sebesar 60 Mega Watt (MW), melalui jaringan transmisi 70 kilo Vot (kV) ke Gardu Induk (GI) Passo dan GI Sirimau, sebelum akhirnya disalurkan ke jaringan distribusi menuju rumah-rumah pelanggan.

"Untuk menjawab kebutuhan listrik di Pulau Ambon, PLN teken kontrak 60 MW dengan PT Kar Powership Indonesia untuk sewa MVPP," ujar ‎Haryanto.

Hadirnya MVPP di Ambon selain untuk menambah kapasitas daya terpasang, juga untuk menggantikan mesin-mesin pembangkit yang sudah tua sambil PLN membangun pembangkit lainnya di wilayah Maluku demi kehandalan sistem.

Dengan adanya penambahan pasokan listrik melalui kapal pembangkit tersebut diharapkan dapat memenuhi pertumbuhan dan menarik investor ke Ambon serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Ini merupakan salah satu upaya kami untuk terus memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat Maluku, khususnya di Pulau Ambon," tutur Haryanto.

Kapal pembangkit berbahan bakar Heavy Fuel Oil (HFO) ini disewa oleh PLN selama 5 (lima) tahun untuk mencukupi pasokan listrik Pulau Ambon. Kapal pembangkit serupa sebelumnya sudah berhasil beroperasi di Amurang, Sulawesi Utara (120 MW) dan Kupang, NTT (60 MW).

Selanjutnya, dua kapal lagi akan segera menerangi Lombok, NTB (60 MW) dan Belawan, Sumatera Utara (240 MW). Seluruh MVPP ini juga merupakan bagian dari Program 35 ribu MW. (Pew/Gdn)