Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerima 7.500 aduan dari pelanggan listrik golongan 900 Volt Amper (VA) yang subsidi listriknya dicabut secara bertahap. Selain itu, ada juga pelanggan yang secara suka rela meminta agar subsidi listrik untuk mereka dicabut.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan, sampai pekan lalu instansinya telah menerima laporan dari 7.500 pelanggan golongan 900 VA, yang subsidi listriknya dicabut.
Dari 7.500 pelanggan yang mengadu tersebut, separuhnya yaitu 3.750 pelanggan sudah mendapat subsidi kembali setelah melewati proses verifikasi. Sedangkan sisanya masih dalam proses pencocokan data.
Advertisement
Baca Juga
"Dari jumlah pelapor tersebut, setengah sudah dicek oleh kami dan sesuai dengan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), jadi dimigrasi ke pelanggan bersubsidi," papar Jarman seperti ditulis Sabtu (25/3/2017).
Selain menerima pengaduan dari masyarakat yang tidak terima subsidi listrik dicabut. Instansinya juga menerima laporan masyarakat yang merasa tidak berhak mendapat subsidi, kemudian diproses menjadi golongan rumah tangga mampu dikeluarkan dari golongan penerima subsidi.
Sayangnya, pelanggan listrik yang proaktif meminta subsidinya untuk dicabut sangat kecil. Saat ini jumlah pelanggan yang sadar tidak berhak menikmati subsidi tersebut baru mencapai tujuh pelanggan.
"Yang menarik adalah ada juga masyarakat yang minta supaya dikeluarkan dari golongan bersubsidi, jadi mereka masuk golongan subsidi, tapi mereka isi aplikasi untuk keluar dari golongan bersubsidi karena merasa tidak perlu lagi disubsidi," jelas Jarman.
Jarman menduga permintaan ini muncul karena pelanggan tersebut sebelumnya memang memiliki penghasilan rendah sehingga mendapat subsidi listrik. Namun kemudian penghasilan mereka naik, sehingga merasa mampu membayar listrik nonsubsidi. (Pew/Gdn)