Sukses

Sri Mulyani: RI Masih Jauh dari Krisis Kredit Rumah Seperti di AS

Menkeu Sri Mulyani berpesan kepada SMF agar belajar dari sejarah negara lain yang pernah alami krisis kredit perumahan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mewanti-wanti kepada PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) untuk menjadi lembaga pembiayaan perumahan yang menerapkan asas kehati-hatian. Pesan ini diucapkan Sri Mulyani demi menghindari krisis terburuk akibat kredit perumahan subprima (subprime mortgage) yang pernah terjadi pada 2008-2009.

"Saya berpesan ke SMF untuk menjaga keseimbangan, inovasi pembiayaan lembaga sekunder perumahan dengan asas kehati-hatian. Karena masalah perumahan adalah pemicu ketidakseimbangan," kara dia saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (27/3/2017).

Sri Mulyani memberikan wejangan supaya lembaga pembiayaan di bawah Kementerian Keuangan ini tidak menjadi Fannie Mae dan Freddie Mac.

Sekadar informasi, Fannie Mae dan Freddie Mac merupakan pihak ketiga yang dilibatkan untuk proses sekuritisasi mortgage. Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyelamatkan Fannie Mae dan Freddie Mac dengan bailout atau dana talangan terbesar dalam sejarah AS lantaran terseret dampak buruk krisis mortgage. Krisis itu terjadi lantaran memberikan kredit dengan menjaminkan sebuah properti kepada pihak yang sebenarnya tak layak untuk dapat kredit.

"SMF jangan jadi Fannie Mae dan Freddie Mac di AS, dia jadi motor penggerak ekonomi tapi kemudian jebol. Krisis finansial di 2008-2009 karena mortgage financing yang sebelumnya menjadi penggerak ekonomi AS, tapi tanpa asas kehati-hatian malah jadi malapetaka kalau risiko terlalu tinggi," jelas Sri Mulyani.

"Indonesia masih jauh dari itu tapi mewanti-wanti supaya SMF mendukung pembiayaan tapi juga jangan lupa belajar dari sejarah negara lain yang pernah mengalami krisis mortgage," Sri Mulyani berpesan.
‎

Video Terkini