Sukses

Harga Emas Turun Tersengat Penguatan Dolar AS

Penguatan dolar AS menguat mendorong harga emas merosot dari level tertinggi dalam satu bulan.

Liputan6.com, Chicago - Harga emas melemah didorong penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan dolar AS ditopang dari sentimen britain exit (Brexit) yang membuat euro tertekan.

Harga emas untuk pengiriman April turun US$ 1,9 atau 0,2 persen ke level US$ 1.253,70 per ounce. Penurunan ini terjadi usai harga emas sentuh level tertinggi dalam 1 bulan.

Sedangkan harga emas untuk Juni, dan termasuk aktif diperdagangkan melemah 0,2 persen ke level US$ 1.256,80. Harga perak cenderung mendatang ke level US$ 18.252 per ounce.

Indeks dolar AS naik 0,3 persen ke level di atas 100. Sedangkan bursa Amerika Serikat (AS) cenderung bervariasi dengan indeks saham Dow Jones turun.

"Indeks dolar AS di atas 100, dan harga emas di atas US$ 1.250. Saya tidak yakin harga emas akan ke US$ 1.200. Harga emas dapat ke level US$ 1.300 seiring stok emas dapat mendorong penguatan harga emas yang didukung aksi beli," ujar Peter Spina Chief Executive Officer Goldseek.com, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (30/3/2017).

Harga emas tertekan juga didorong pemerintah Inggris secara formal telah mulai proses brexit. "Euro melemah imbas Brexit. Ketidakpastian pertumbuhan Uni Eropa dan tren nasionalisme menjadi isu ekonomi. Ini membuat dolar AS menguat sehingga menekan harga emas," kata dia.

Spina menambahkan, euro dapat kembali tertekan dalam sebulan ke depan. Ini berdampak negatif terhadap emas lantaran penguatan dolar AS.

Sementara itu, sejumlah pelaku pasar juga mencermati data ekonomi AS. Ini untuk mengetahui kapan bank sentral AS atau the Federal Reserve (The Fed) kembali naikkan suku bunga. Dengan kenaikan suku bunga pada Maret, ada kemungkinan The Fed akan menaikkan suku bunga lebih dari dua kali pada 2017. Sentimen itu juga mempengaruhi harga emas.