Liputan6.com, Belitung - PT PLN (Persero) mengajak investor untuk berinvestasi di Bangka Belitung (Babel). Sebab, pasokan listrik di Bangka Belitung melimpah dan bisa memenuhi kebutuhan bisnis dan industri.
General Manager PLN Wilayah Bangka Belitung, Susiana Mutia menuturkan, daya mampu listrik untuk sistem Bangka saat ini tercatat sebesar 155,05 megawatt (MW) dengan beban puncak 124,2 MW sehingga ada cadangan daya 30,85 MW.
Sedangkan untuk sistem Belitung daya mampu sebesar 70,8 MW dengan beban puncak 40,7 MW dan cadangan 30,1 MW.
Baca Juga
Ditambah saat ini rasio elektrifikasi di wilayah Bangka Belitung sudah 101 persen, sehingga cadangan listrik yang tersedia bisa dimanfaatkan investor.
"Dengan cadangan yang ada kami siap untuk melayani sambungan baru. Bahkan PT Timah yang tadinya pakai pembangkit sendiri, sekarang listriknya sudah dipasok dari PLN," kata Susi di Belitung, seperti ditulis Kamis (30/3/2017).
Bagi investor yang ingin investasi ke Bangka Belitung, lanjut Susi, PLN memberikan kemudahan dengan layanan premium berupa pembangunan jaringan ekspres.
"Agar tingkat kehandalan lebih tinggi, kami tawarkan investor disuplai dua pendulang. Kami juga tawarkan tarif premium di mana investor bisa konsultasi khusus agar bisa lebih efisien," tutur dia.
Susi berharap komitmen PLN ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi di Bangka Belitung melalui penyediaan infrastruktur kelistrikan.
"Kami berharap dari cadangan yang ada, bisa 50 persennya yang terserap sehingga bisa menggerakkan ekonomi Bangka-Belitung," ujar dia.
Berdasarkan catatan perseroan, selama tahun 2016 PLN wilayah Bangka Belitung telah berhasil menyambung 748 pelanggan bisnis dan industri. Mereka berasal dari beragam jenis bisnis dan industri, seperti pertambangan (smelter timah), perhotelan, perbankan, pabrik, rumah sakit, perkebunan sawit, industri kaolin, perkapalan, hingga perkantoran.
Di tahun ini, PLN menargetkan penyambungan pelanggan bisnis dan industri sebanyak 1.274 pelanggan.
BUMN kelistrikan ini membidik pendapatan dari penjualan listrik di Bangka Belitung naik 50 persen menjadi Rp 150 miliar pada 2017.
"Ini target yang besar, untuk itu kami gencar melakukan pemasaran yang agresif," ungkap Susi.
Advertisement