Sukses

Bappenas: Pembangunan Bukan Hanya Soal Ekonomi

Sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan, Tiongkok dan Taiwan mampu melakukan akselerasi pembangunan sosial-ekonomi berbasis budaya.

Liputan6.com, Jakarta Keragaman budaya yang dimiliki Indonesia harus menjadi salah satu modal berharga yang berkontribusi pada pembangunan nasional. Ini seperti yang dilakukan negara lain.

Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek dan Kebudayaan Bappenas Amich Alhumami mencontohkan, sejumlah negara seperti Jepang, Korea Selatan, Tiongkok dan Taiwan yang mampu melakukan akselerasi pembangunan sosial-ekonomi berbasis budaya.

Caranya, dengan melakukan kapitalisasi atas nilai-nilai dan kekayaan budaya melalui suatu proses modernisasi.

"Kebudayaan harus dikembangkan untuk menghargai keragaman dan perbedaan, mengukuhkan solidaritas sosial dan daya rekat masyarakat," ujar dia di Kantor PPN/Bappenas, Jakarta, Kamis (30/3/2017).

Menurut Amich, selama ini pembangunan selalu dimaknai sebagai pembangunan ekonomi semata. Padahal pembangunan mencakup dimensi yang luas dalam seluruh kehidupan masyarakat, termasuk soal kebudayaannya.

Dia mengungkapkan, pencapaian pembangunan harus melampaui ukuran-ukuran ekonomi seperti pertumbuhan, peningkatan pendapatan, akumulasi kapital dan lain-lain. Pembangunan juga harus meningkatkan kemampuan dan memperluas pilihan-pilihan hidup agar bisa mengembangkan potensi yang dimiliki.

"Pembangunan bukan sekadar untuk memacu pertumbuhan ekonomi semata. Tapi harus dapat mewujudkan pemerataan kesejahteraan yang ditandai oleh kemampuan dan kesempatan yang setara bagi semua kelompok masyarakat. Juga untuk memperoleh akses ke sumbe daya produktif," tandas dia.

Ini yang mendasari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas akan menyelenggarakan Seminar Nasional bertema Peran Kebudayaan dalam Pembangunan.

Seminar tersebut rencananya akan diselenggarakan pada 4 April 2017 pukul 08.00-16.00 WIB di Kantor Kementerian PPN/Bappenas.

Video Terkini