Sukses

Warga Pulau Terluar Semringah Bisa Nikmati Listrik PLN

Untuk membeli Solar, warga Pulau Sumedang harus menempuh waktu hingga enam jam jika menggunakan kapal nelayan ke Tanjung Pandan.

Liputan6.com, Belitung - Anda tentu merasa kesal saat sedang asyik-asyik menonton televisi lalu listrik mati. Memang saat listrik padam, hampir seluruh kegiatan kita terhenti. Lalu bagaimana rasanya jika Anda tinggal di satu pulau yang listriknya hanya menyala 6 jam, bahkan 3 jam? Tak terbayang bukan.

Itulah yang dirasakan warga Pulau Sumedang, Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung. Listrik bagai barang yang mahal dan langka bagi mereka.

Bagaimana tidak? Dalam sebulan, mereka harus merogoh kocek hingga Rp 600 ribu per bulan untuk menyalakan genset. Itu pun listrik hanya dimanfaatkan terbatas di malam hari.

Untuk membeli Solar, warga harus menempuh waktu hingga enam jam jika menggunakan kapal nelayan ke Tanjung Pandan. Pulau Sumedang adalah pulau terluar Provinsi Bangka Belitung.

"Rp 600 ribu itu hanya untuk beli Solar, belum dengan biaya perawatannya," kata Ridwan, warga Pulau Sumedang saat berbincang dengan wartawan di Pulau Sumedang, Belitung, Kamis, (30/3/2017).

Namun, sekarang hal itu tidak lagi terjadi. Penantian panjang puluhan tahun kini terbalaskan sudah. Dengan mulai beroperasinya pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) Pulau Sumedang dengan kapasistas terpasang 150 kilovoltampere (kVA) pada Desember 2016.

"Sekarang dengan Rp 100 ribu sebulan, kami bisa menyalakan lampu, kulkas, kulkas, mesin cuci sampai pompa air. Kalau Rp 50 ribu paling cukup untuk televisi sama lampu," kata Ridwan.

Pulau Sumedang kini sudah teraliri listrik. (Nurseffi/Liputan6.com)

Kepala Desa Pulau Sumedang, Samsir menyambut gembira aliran listrik dari PLN. Akhirnya penantian panjang warga Pulau Sumedang untuk nikmati listrik bisa terwujud pada Desember 2016.

"Kegembiraan kami tidak bisa diungkapkan kata-kata. Pulau Sumedang paling terpencil dan paling jauh tapi kami masih diperhatikan," ujar dia.

Nyala 24 jam

Wakil Bupati Belitung Erwandi A Rani mengapresiasi langkah PLN dalam mempercepat program listrik pedesaan ternasuk di Pulau Sumedang.

Menurut dia, Bangka Belitung merupakan provinsi tercepat di Pulau Sumatera yang sudah  mengalirkan listrik ke seluruh desa di wilayah tersebut.

"Kami bersyukur 100 persen desa sudah terlistriki. Ini adalah bukti kesungguhan PLN untuk mempercepat kelistrikan di Bangka Belitung," tuturnya.

Erwandi mengakui perjuangan pegawai PLN untuk melistriki pulau terluar memang sangat luar biasa. Apalagi jarak antara Pulau Sumedang dengan Tanjung Pandan cukup jauh. 

"Saya tidak bisa bayangkan bawa tiang banyak ke pulau ini dengan kapal nelayan selama 6 jam. Tentu penuh perjuangan dan tantangan. Repotnya dan sibuknya," ungkapnya.

Perjuangan PLN ini berbuah manis bagi warga Pulau Sumedang yang kini sudah bisa menikmati listrik selama 12 jam.

Erwinda berharap kepada PLN ke depan listrik bisa nyala siang malam. Karena umumnya penduduk Pulau Sumedang adalah nelayan, mereka butuh cold storage untuk menyimpan ikan. 

"Kalau listrik sudah 24 jam, nanti cold storage bisa dibangun. Karena kalau bawa es dari Tanjung Pandan itu sekitar 6 jam sehingga es sudah mencair ketika sampai sini," ungkap dia.

Menanggapi hal itu, General Manager PLN Bangka Belitung, Susiana Mutia menyatakan perseroan bakal membangun PLTD tambahan di Desa Pulau Sumedang, Belitung dengan kapasitas 3x100 kilowatt (kW) pada tahun ini.

Pulau Sumedang kini sudah teraliri listrik. (Nurseffi/Liputan6.com)

"Nanti akan ada tambahan PLTD di tahun 2017 ini. Mudah-mudahan prosesnya bisa berjalan lancar," ujar dia.

Susi berharap, tambahan pasokan listrik tersebut bisa membantu aktivitas warga desa Pulau Sumedang sehingga dapat menggerakkan ekonomi desa.

"Putra-putri jadi bisa belajar di malam hari. Bapak Ibu juga bisa mengembangkan usaha rumahan di Pulau Sumedang dan semoga hasil tangkapan ikan bisa punya nilai lebih," ungkap dia.