Liputan6.com, Jakarta PT Garuda Indonesia Tbk menunjuk secara resmi Juliandra Nurtjahjo, Direktur Utama GMF AeroAsia, menjadi Direktur Utama Citilink Indonesia menggantikan Albert Burhan yang telah mengundurkan diri. Juliandra diminta untuk memimpin perusahaan penerbangan berbiaya murah tersebut dengan fokus melanjutkan pertumbuhan positif yang telah dicapai.
"Jajaran direksi Citilink yang baru ini mendapat tugas khusus untuk memperluas pasar domestik Citilink di tengah kompetisi yang semakin ketat," kata Komisaris Utama PT Citilink Indonesia Arif Wibowo dalam keterangannya, Jumat (31/3/2017).
Adapun susunan direksi secara lengkap adalah sebagai berikut:
Advertisement
Baca Juga
- Direktur Utama Juliandra Nurthjajo
- Direktur Operasional Arry Kalzaman Sudarmadji
- Direktur Komersial Andy Adrian.
Juliandra Nurthjajo berasal dari lingkungan dalam Garuda Indonesia Group yang diharapkan mampu melakukan akselerasi bagi pertumbuhan Citilink Indonesia yang diproyeksi sebagai agent of growth dan agent of development. Pria berumur 48 tahun itu bukan orang baru di industri penerbangan. Sejak 15 tahun yang lalu, lulusan S2 Universitas Indonesia itu, sudah bekerja di bawah bendera Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia.
Salah satu pertimbanganmemilih Juliandra adalah kemampuannya dalam mengelola dan mempertahankan standar keamanan serta dunia marketing selama memajukan GMF AeroAsia.
Sebelum diangkat menjadi Dirut GMF AeroAsia, Juliandra menjabat sebagai Direktur Line Operation lebih kurang setahun. Pada awal karirnya, pria asal Jakarta itu juga sempat bekerja di PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) selama delapan tahun.
Sedangkan Arry Kalzaman Soedarmadji, lulusan Flightine Aeronautical College, Admore, Selandia Baru, sebelumnya menjabat sebagai Chief Pilot Citilink Indonesia dan dalam masa transisi direksi ia menjabat sebagai Plh Direktur Operasional Citilink menggantikan Hadinoto Soedigno. Sedangkan Andy Adrian sebelumnya menjabat sebagai Direksi Komersial Air Asia Indonesia.
“Posisi Citilink Indonesia harus bisa dilihat sebagai bagian dari strategi keseluruhan Garuda Indonesia Group, dengan fokus menjaga keunggulan persaingan di LCC sehingga mempertahankan ketangguhan Garuda Indonesia,” tambah Arif Wibowo yang juga Direktur Utama Garuda Indonesia.
Saat ini tren industri penerbangan memperlihatkan pertumbuhan traffic penumpang yang meningkat, namun yield-nya menurun.
“Ke depan, Maskapai LCC tidak lagi bermain di penerbangan jarak pendek, namun akan memasuki penerbangan jarak menengah. Di sini Citilink sudah harus mempersiapkan strategi dalam menghadapi tantangan tersebut,” tutup Arif. (Yas/Gdn)