Sukses

Indonesia Jadi Pasar Konstruksi Terbesar di Dunia

Kebutuhan akan perumahan, kereta api, jaringan jalan, pelabuhan, bandara, pembangkit listrik telah menarik pemason bahan bangunan.

Liputan6.com, Jakarta - Program pembangunan infrastruktur Indonesia yang digagaskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta untuk merancang proyek jangka pendek dan jangka panjang.

Untuk menunjang kelancaran proyek-proyek tersebut, PT Debindo-ITE untuk kedua kalinya mengadakan pameran yang dikhususkan untuk konstruksi dan infrastruktur bernamakan Indoconstech 2017. Pameran tersebut akan diselenggarakan pada 17-21 Mei 2017 di Hall 3 Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai, Tangerang, Banten.

Presiden Direktur PT Debindo-ITE, Effi Setiabudi‎ mengatakan, Indoconstech digelar untuk menyatukan seluruh pemain dari industri konstruksi dan infrastruktur, mulai dari penyedia peralatan, jasa konstruksi, konsultan dan pengembang bangunan, kontraktor, instansi pemerintah, dan segala pihak pihak terkait.

Hal ini dalam rangka mengoptimalkan aktualisasi inisaitif pemerintah dalam pembangunan infrastrukturdi Indonesia secara merata.

"Masuknya Indoconstech di pasar pameran Indonesia sangat bertepatan dengan proyek pengembangan infrastruktur Indonesia oleh pemerintah. Dengan adanya pameran ini, diharapkan para kontraktor, penyedia alat berat, arsitek, pengembang dan lainnya bisa memiliki pilihan material yang beragam dan kualitas yang bersaing untuk," ujar dia di Jakarta, Jumat (31/3/2017).

Menurut dia, kebutuhan akan perumahan, kereta api, jaringan jalan, pelabuhan, bandara, pembangkit listrik dan lainnya telah menarik pemasok bahan bangunan dan perusahaan penjual atau penyewa alat berat untuk semakin gencar dalam pemasaran.

"Tingginya nilai investasi dan nilai belanja pemerintah juga turut menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar konstruksi terbesar di dunia. Bahkan pertumbuhan belanja konstruksi di Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi di wilayah Asia," kata dia.

Selain itu, lanjut Effi, tingginya investasi kapital dan tingginya tingkat investasi modal menjadikan industri konstruksi berhasil melampaui pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama satu dekade terakhir. Ini juga menjadi kontributor yang signifikan terhadap PDB dari senilai Rp 125,3 triliun pada 2003 menjadi Rp 907,3 triliun pada 2013.

"Selain itu belum lama ini, Presiden Jokowi juga menyatakan Indonesia akan mencapai PDB sebesar Rp 120 ribu triliun pada 2045 melalui infrastruktur jangka panjang sebelum HUT Indonesia ke 100," ujar dia.

Â