Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, ada potensi penghematan anggaran negara sebesar Rp 34 triliun dari belanja barang Kementerian/Lembaga di APBN 2017. Uang tersebut dapat dialokasikan kembali untuk membiayai proyek infrastruktur.
"Kita mintakan di Sidang Kabinet, kontrol terhadap belanja barang sebesar sama dengan yang dilakukan di 2016, maka di 2017 akan mendapat sekitar Rp 34 triliun yang bisa digunakan untuk belanja lain," kata Sri Mulyani di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (4/4/2017).
Baca Juga
Efisiensi anggaran senilai Rp 34 triliun itu, sambung Sri Mulyani akan dipakai untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur prioritas yang diinstruksikan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Advertisement
"Pembelian tanah, multiyears kontrak, itu semua membutuhkan anggaran cukup signifikan. Kalau kita berikan semua belanja barang ke semua Kementerian/Lembaga, anggaran untuk Kementerian PUPR tidak bisa dinaikkan," dia menerangkan.
Sri Mulyani mengatakan, jumlah belanja negara setiap tahun mengalami peningkatan. Pada APBN 2017 ditetapkan belanja negara sebesar Rp 2.080 triliun, dan akan naik menjadi lebih dari Rp 2.200 triliun di 2018.
"Dengan jumlah belanja yang besar, pertanyaannya kenapa belanja modal masih sangat terbatas. Belanja barang meningkat cukup pesat, seperti biaya perjalanan dinas, biaya listrik, pertemuan, dan lainnya yang masih banyak dilakukan efisiensi," paparnya.
"Instruksi Presiden jelas, belanja seluruh Kementerian/Lembaga di 2018 tidak boleh melebihi apa yang sudah dikeluarkan di 2016, karena ini kan masih sampai tahun depan, jadi bukan penghematan, tapi perencanaan. Meneliti rencana anggaran belanja barang yang menjadi prioritas," imbuh Sri Mulyani.