Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan sistem ganjil-genap nomor kendaraan saat momen mudik Lebaran nanti tidak bisa diterapkan ‎di semua ruas tol. Penerapan sistem ini hanya bisa diterapkan pada ruas tol yang berpotensi terjadi kemacetan parah saat arus mudik.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Pudji Hartanto mengatakan‎, penerapan sistem ini harus benar-benar difokuskan pada ruas tol yang macet. Hal ini sama halnya seperti yang diterapkan pada jalan-jalan tertentu di ibu kota.
Baca Juga
‎"Untuk penerapannya, fokus di jalan-jalan tertentu, tidak semua jalan tol. Di mana titik-titik yang memang dianggap menjadi krusial kemacetannya. Contoh seperti Thamrin-Semanggi, Thamrin-Sudirman, itu kan bisa dijadikan contoh. Mana lagi? Misalnya jalur Gatot Subroto, itu kan bisa juga dijadikan acuan‎. Begitu juga nanti kalau seandainya jalan tol pada saat mudik," ujar dia di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Rabu (5/4/2017).
Untuk di ruas tol, penerapan sistem ganjil‎-genap seperti ini bisa saja diterapkan di ‎mulai tol Cikampek hingga ke Brebes Timur (Brexit). Tetapi hal ini perlu kajian lebih lanjut agar tidak menimbulkan masalah. "Iya ada kemungkinan-kemungkinan itu (diterapkan di tol Cikampek-Brexit)," kata dia.
Namun Pudji menyatakan masih akan menunggu usulan dari masyarakat terkait dengan penerapan sistem ini. Hal ini penting agar sistem ganjil-genap tidak ditentang masyarakat.
"Harus kita kaji hasil masukan dari pemda, masukan dari masyarakat, kita akan kaji. Mana untung ruginya, pastinya akan kita laksanakan kalau itu banyak yang menguntungkan. Pasti ada yang dirugikan, tapi harus sekecil mungkin‎," tandas dia.
Advertisement
Â