Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti empat frustasi selama menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Susi Frustasi karena sulitnya melakukan pembenahan birokrasi.
Sebagai seorang yang berlatarbelakang pengusaha, dirinya menganggap pembenahan birokrasi yang dilakukannya berjalan sangat lambat. Menurut Susi, begitu banyak kendala yang menghadang proses pembenahan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"KKP coba maju ke depan kerja, kerja, kerja. Tidak sempurna. Kalau saya lihat standar pribadi sebagai bekas pengusaha, jalankan usaha, frustasi. Karena perubahanya lama, susah, birokrasi besar, labirinnya banyak," ujar Susi Pudjiastuti di Rumah Dinas Menteri, Jakarta, Kamis (6/4/2017).
Susi mencontohkan, saat awal dirinya menjabat sebagai menteri dan meminta data izin kapal asing yang ada di Indonesia, butuh waktu lama untuk mendapatkan data tersebut. Padahal ini hanya sekedar data yang harusnya dimiliki oleh pihak terkait.
"Ingat dulu minta izin kapal asing, ada berapa jumlahnya di Indonesia. Itu 1 tahun lebih baru saya dapat. Kaya cabut gigi kerbau, susah," kata Susi Pudjiastuti.
Namun demikian, yang membuatnya bisa bertahan hingga saat ini di kurs menteri kelautan dan perikanan lantaran adanya dukungan yang kuat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jika tidak, mungkin saat ini dirinya sudah tak lagi menjadi orang nomor 1 di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).‎
"Perbaiki negara nggak mudah. Pak Jokowi betul-betul komitmennya pada bangsa luar biasa. Tanpa melihat itu, saya sudah nggak di sini lagi," tandas dia. (Dny/Gdn)
Â