Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan produksi migas Indonesia bertambah. Penambahan itu berasal dari enam ladang migas yang baru berproduksi pada kuartal I 2017.
Sekretaris SKK Migas Budi Agustyono menyebutkan, enam ladang migas yang telah mulai berproduksi di kuartal I 2017 adalah Ario Damar-Sriwijaya dengan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) Tropik Energi Pandan, Kepodang Phase II KKKS Petronas Carigali Muriah Ltd, Ridho dengan KKKS Odira Energy Karang Agung, Cikarang Tegal Pacing dengan KKKS PT Pertamina EP, PHE 12 dengan KKKS Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO), dan CPP 2 dengan KKKS PHE WMO.
"Enam proyek tersebut mulai onstream (berproduksi) antara Januari sampai Maret," dalam sarasehan jurnalis media 2017, di Serang, Banten, Jumat (7/4/2017).
Advertisement
Budi menyebutkan, total produksi minyak dari enam lapangan tersebut mencapai 19.650 barel per hari (bph), sedangkan produksi gasnya sebanyak 164,7 MMSFD. Namun untuk tahap awal, enam lapangan tersebut belum menghasilkan migas secara optimal.
"Enam proyek tersebut saat ini masih berada dalam tahap-tahap awal onstream sehingga produksinya masih kecil. Seiring berjalannya waktu, kita berharap produksinya akan terus meningkat sesuai yang ditargetkan,” ujar Budi.
Di luar enam proyek tersebut, dua ladang lain diharapkan akan segera berporuksi pada April ini, yaitu SKG Musi Timur dan Paku Gajah. Dua proyek yang dioperasikan oleh Pertamina EP ini merupakan proyek gas dengan kapasitas fasilitas produksi sebesar 150 MMSCFD untuk SKG Musi Timur dan 45 MMSCFD untuk Paku Gajah.
“Dukungan semua pihak sangat diperlukan supaya target onstream bulan April dari dua proyek tersebut tidak meleset,” tutup Budi.