Sukses

Harga Emas Melonjak, Saham Tergelincir Usai Serangan AS ke Suriah

Sejumlah aset investasi seperti emas melonjak usai serangan rudal Amerika Serikat ke Suriah.

Liputan6.com, Sydney - Sejumlah aset investasi seperti emas melonjak pada perdagangan Asia menjelang akhir pekan. Akan tetapi, saham cenderung melemah seiring investor mengalihkan dana ke aset relatif aman usai Amerika Serikat (AS) meluncurkan rudal ke pangkalan udara di Suriah. Ini meningkatkan risiko konfrontrasi dengan Rusia dan Iran.

Dolar Amerika Serikat (AS) melemah 0,6 persen. Sedangkan emas dan minyak bergerak reli meski di awal perdagangan pelaku pasar sempat panik seiring pejabat Amerika Serikat (AS)  menyatakan serangan dengan tidak ada rencana eskalasi.

"Itu reaksi spontan dan pasar mulai kembali tenang. Tampaknya tidak akan ada pembalasan lebih lanjut," ujar Christoffer Moltke Leth, Head of Institutional Client Trading Saxo Capital Markets, seperti dikutip dari laman Reuters, Jumat (7/4/2017).

Sementara itu, bursa saham Eropa cenderung melemah. Indeks saham Inggris FTSE 100 dan indeks saham Prancis CAC 40 melemah 0,2 persen. Diikuti indeks saham Jerman atau DAX merosot 0,3 persen.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,4 persen usai awal perdagangan turun 0,85 persen. Sepanjang pekan ini, indeks saham acuan tersebut turun 0,2 persen. Sementara itu, indeks saham Jepang Nikkei naik 0,4 persen.

Sebelumnya investor telah siap antisipasi pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Pasar juga bersiap untuk hadapi data ekonomi AS yaitu data tenaga kerja non sektor pertanian pada Maret.

Di pasar keuangan, dolar AS diperdagangkan 110,63 terhadap yen usai sentuh level 110,14, dan terendah sejak 28 Maret. Sedangkan indeks dolar AS stabil di kisaran 100,63. Euro diperdagangkan di kisaran US$ 1,0651.

Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun turun 5 basis poin ke posisi 2,28 persen, dan itu terendah sejak November.

Di pasar komoditas, harga emas naik 1,2 persen menjadi US$ 1.262,46 per ounce. Harga minyak melonjak lebih dari dua persen. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 1,6 persen menjadi US$ 52,50 per barel, usai sentuh level tertinggi dalam sebulan. Harga minyak Brent naik 1,4 persen ke level US$ 55,66.

Presiden AS Donald Trump memerintahkan serangan pada Kamis terhadap sebuah pangkalan udara yang dikendalikan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Ini sebagai pembalasan atas serangan kimia yang diluncurkan pada Selasa sehingga menewaskan sedikitnya 70 orang.

Trump telah mengambil tindakan langsung Amerika Serikat terhadap perang saudara di Suriah selama enam tahun. Ini merupakan langkah kebijakan luar negeri yang terbesar sejak Trump menjabat pada Januari.

Sebuah lembaga kemanusiaan di Suriah mengatakan serangan rudal itu telah menghancurkan pangkalan udara dekat Homs. Gubernur kota itu mengatakan ada sekitar lima orang tutup usia dan tujuh luka-luka. Sementara itu, sekutu AS yaitu Inggris, Australia, dan Arab Saudi menyambut langkah itu. Sedangkan Iran dan Rusia mengutuk serangan itu.

"Tindakan ini menambah kompleksitas geopolitik yang tidak ada sebelumnya. Mengingat dukungan Rusia untuk Suriah, dan Trump pada pra pemilihan umum yang berjanji untuk mencoba perbaikan hubungan dengan (Presiden Rusia Vladimir Putin). AS sekarang muncul dengan jalur berbeda dengan Rusia," jelas Kepala Riset CMC Markets, Michael Hewson.

Â