Sukses

Keputusan Beli Rumah Ternyata Bisa Pengaruhi Karier Anda

Berikut ini penjelasan bagaimana karier dan keputusan membeli rumah saling berhubungan.

Liputan6.com, Jakarta -
Membeli, menjual, atau pindah rumah merupakan keputusan yang harus dipikirkan matang-matang.
Wajar saja, rumah merupakan pembelian besar yang akan mempengaruhi kondisi finansial.

Tidak hanya jangka pendek, tapi juga jangka panjang jika Anda membelinya dengan cara mencicil hingga bertahun-tahun. Tak cuma mempengaruhi finansial, keputusan membeli rumah juga bisa berdampak pada masa depan karier.

Berikut ini penjelasan bagaimana karier dan keputusan membeli rumah saling berhubungan seperti dikutip dari CekAja.com:

Lokasi, lokasi, lokasi

Semakin dekat dengan pusat kota dan fasilitas umum, harga rumah biasanya akan lebih mahal. Tapi jika Anda bekerja atau banyak beraktivitas di pusat kota, punya rumah yang dekat dengan pusat kota akan sangat menguntungkan.

Selain bisa menghemat waktu dan ongkos transportasi, waktu yang digunakan menuju kantor juga semakin singkat. Anda pun punya semakin banyak waktu luang sehingga kualitas hidup semakin baik.

Pasalnya terjebak kemacetan setiap hari atau perjalanan jauh bisa mempengaruhi mood, membuat stres, dan akhirnya berdampak pada konsentrasi di kantor.

Pinjaman dipengaruhi oleh pekerjaan

Ketika mengajukan KPR, bank akan memeriksa riwayat kredit dan keuangan untuk mengecek kesanggupan bayar. Salah satu persyaratan utamanya adalah penghasilan. Jumlah cicilan per bulan sebaiknya tidak lebih dari 30 persen penghasilan.

Misalnya jika penghasilan Rp 6 juta, berarti maksimal cicilan adalah Rp 2 juta sebulan. Jika lebih dari ini, kemungkinan pengajuan KPR tidak akan disetujui.

Bank juga akan mempelajari riwayat karier Anda. Misalnya jika bank menilai Anda cenderung berpindah-pindah pekerjaan dalam hitungan bulan dan kariermu tidak stabil, pengajuan KPR rawan ditolak. Inilah mengapa bank menentukan minimal lama kerja satu tahun untuk karyawan dan dua tahun untuk wiraswasta sebagai syarat.

Persyaratan untuk wiraswasta skala kecil juga biasanya lebih ketat daripada karyawan. Hal ini karena penghasilan wiraswasta lebih tidak menentu dan bisnis sendiri lebih berisiko.

Namun karyawan yang pendapatannya berdasarkan komisi juga mungkin lebih sulit disetujui karena angan dalam slip gaji bulanan tidak menentu.

2 dari 2 halaman

Batasi Plihan karier


Cicilan rumah bisa membatasi pilihan karier

Saat cicilan rumah sedang berjalan, Anda mungkin harus berpikir dua kali saat ingin banting stir pekerjaan. Misalnya saat ini statusmu seorang karyawan dan Anda ingin menjadi pebisnis. Pertama, Anda akan butuh modal, sedangkan di satu sisi masih punya cicilan rumah.

Setelah berbisnis, belum tentu penghasilan di bulan-bulan pertama sebesar gaji saat jadi karyawan. Jika merugi inilah Anda harus tetap mencari akal untuk bisa membayar cicilan rumah.

Begitu juga jika Anda ingin pindah pekerjaan ke perusahaan lain yang menawarkan gaji lebih tinggi, katakanlah di provinsi lain. Ini artinya Anda harus meninggalkan rumah yang cicilannya masih berjalan sedangkan harus mengontrak di kota baru. Pengeluaran pun jadi ganda.

Faktanya banyak korban PHK di Amerika Serikat akhirnya menolak tawaran pekerjaan di luar daerah, karena mereka kesulitan menjual rumah di kota asal. Maklum saja, pasar properti di Amerika saat ini memang sedang lesu. Padahal para korban PHK ini sangat membutuhkan pekerjaan baru.

Infrastruktur

Fasilitas seperti jaringan internet fiber optik, panel surya, sumber air dan daya listrik mempengaruhi kenyamanan dan keefektifan Anda yang bekerja dari rumah. Profesi yang dimasud di antaranya penulis, dokter, dokter gigi atau psikolog yang membuka praktik di rumah. (Baca juga: Baru Beli Mobil Secara Tunai, Asuransi Kendaraannya Pilih TLO atau All Risk?)