Liputan6.com, Jakarta Waduk Jatigede atau waduk terbesar kedua di Indonesia setelah Waduk Jatiluhur sudah beroperasi penuh dan telah dirasakan manfaatnya oleh petani. Waduk dengan kapasitas tampung 979,5 juta meter kubik itu (m3) itu mengairi 90 ribu hektar (ha) lahan yang berada di Indramayu, Majalengka, serta Cirebon.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Basuki Hadimuljono mengatakan, Waduk Jatigede sangat diharapkan masyarakat khususnya di Pantura Jawa seperti Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Sumedang. Waduk tersebut berperan sebagai irigasi, pengendali banjir, pembangkit listrik, dan air baku masyarakat lantaran ketersediaan air di hilir DAS Cimanuk semakin langka pada saat musim kemarau tiba.
Baca Juga
Akhir pekan kemarin, Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Imam Santoso bersama rombongan Menteri SDA China Chen Lei berkunjung ke Waduk Jatigede. Dia mengatakan, seluruh fungsi dari Waduk Jatigede telah berjalan secara optimal sesuai dengan rencana pembangunan.
Advertisement
"Dari hasil kunjungan, Menteri SDA China menyatakan puas dengan hasil pembangunan Waduk Jatigede yang selesai tepat waktu dan beroperasi dengan baik. Selain untuk keperluan irigasi, juga untuk kebutuhan air baku sebesar 3.500 liter per detik. Selain itu akan menjadi penghasil listrik sebesar 110 megawatt (MW) yang saat ini dalam tahap pembangunan," ujar Imam dalam keterangan tertulis, Minggu (9/4/2017).
Waduk Jatigede juga telah berfungsi sebagai pengendali banjir ketika hujan tiba, yakni dengan mengendalikan aliran air sungai Cimanuk sehingga tidak melebihi kapasitas.
Sementara, Menteri SDA China Chen Lei mengatakan, Bendungan Jatigede merupakan pilot project kerjasama antara Indonesia dan China dalam pembangunan bendungan. "Saya yakin kerjasama serupa dalam bidang sumber daya air seperti pembangunan Bendungan Jatigede, akan bisa berlanjut," ujar Chen Lei.