Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan Pulau Jawa akan mengalami kelebihan pasokan listrik. Karena itu, penambahan listrik di wilayah tersebut perlu ditunda.
Jonan mengatakan, saat ini pembangunan pembangkit listrik masih terpusat di Jawa. Akibatnya, ada kelebihan pasokan listrik ke depannya. Karena itu, dia menginginkan penundaan dilaksanakannya perjanjian jual beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) di Jawa.
"Saya tidak setuju adanya PPA baru, karena masih lebih (pasokan)," kata Jonan di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, Senin (10/4/2017).
Advertisement
Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso, mengungkapkan dalam program 35 ribu MW yang direncanakan pemerintah, pembangunan pembangkit di Jawa sebesar 23 ribu MW. Sementara melihat kondisi saat ini, tambahan listrik yang dibutuhkan Jawa hanya 13 ribu MW.
"Kebutuhan jadinya 13 ribu MW, dari 23 ribu MW," ucap Iwan pada kesempatan yang sama.
Iwan melanjutkan, dengan adanya perubahan tersebut, maka ada penundaan penyelesaian pembangunan pembangkit berkapasitas 9 ribu MW. Saat ini PLN sudah menandatangani PPA sebanyak 9.300 MW, sedangkan 4 ribu MW sedang dalam progres menuju PPA. Dengan begitu sudah mencukupi target pasokan baru sebesar 13 ribu MW.
"Ini yang sudah dikontrak ini 9.300 MW, tinggal 4 ribu MW (dalam proses). Kebutuhannya sekitar 13 ribu MW," ujar Iwan.