Sukses

Penggunaan AC Berkurang Bikin Penjualan Listrik Lesu

PT PLN (Persero) mencatat pertumbuhan penjualan listrik kuartal pertama 2017 tidak signifikan.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) mencatat pertumbuhan penjualan listrik kuartal pertama 2017 tidak signifikan. Hal ini disebabkan oleh pengurangan penggunaan pendingin ruangan (Air Conditioner/ AC) akibat musim hujan yang berkepanjangan.

Direktur Perencanaan PLN Nicke Widyawati mengatakan, dari Januari sampai Maret 2017, pertumbuhan penjualan listrik baru mencapai 2,4 persen. Lebih rendah dibanding periode yang sama mencapai 8 persen.

"Dari Januari sampai dengan Maret pertumbuhan penjualan listrik hanya 2,4 persen, tahun lalu hampir mencapai 8 persen tapi tahun ini hanya 2,4 persen," kata Nicke, di kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, Senin (10/4/2017).

‎Untuk diketahui, proyeksi total penjualan tenaga listrik Indonesia pada 2017 mencapai 234.767 Giga Watt hour (GWh), terdiri dari golongan rumah tangga 102.158 GWh, bisnis 43.168 GWh, publik 15.025 GWh, dan industri 74.413 GWh.

Menurut Nicke, saat ini General Manager di wilayah sedang berupaya menggenjot penjualan listrik dengan mencari insentif yang cocok, agar produksi listrik ‎dapat diserap dengan optimal.

"Jadi sekarang semua General Manager wilayah lagi pontang panting bagaimana pola-pola insentif kita harus pikirkan," tutur Nicek.

Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun mengungkapkan, penyebab lesunya penjualan listrik selama kuartal I 2017 adalah kosumen yang mengurangi penggunaan listrik akibat musim hujan berkepanjangan. Faktor alam tersebut membuat penggunaan AC yang membutuhkan listrik dengan daya besar menurun.

‎"Ini informasi sementara, data sementara karena konsumen mengurangi pemakaian penggunaan AC, karena hujan di mana-mana, selain rumah tangga, hotel dan pusat perbelanjaan penggunaan AC nya berkurang," tutup Benny.

Â