Sukses

PGN Bakal Bangun Infrastruktur di Indonesia Timur dan Tengah

PGN mengharapkan seluruh sektor juga dapat membangun agar infrastruktur gas tersedia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGN tidak bisa menjadi andalan membangun infrastruk‎tur gas di dalam negeri. Oleh karena itu perusahaan tersebut mengajak pihak lain untuk berpatisipasi membangun infrastruktur gas.

Direktur Utama PGN Hendi Priosantoso mengatakan, pembangunan infrastruktur gas di dalam negeri membutuhkan kerja keras. Hal itu tidak hanya PGN yang melakukan tetapi juga pihak lain yang berkepentingan dalam kegiatan usaha gas bumi.

"Dibutuhkan kerja keras bukan hanya PGN, tapi seluruh sektor agar infrastruktur dapat tersedia," kata Hendi, dalam Indonesia Energy Confrence, di Jakarta, Selasa (11/4/2017).

Hendi menuturkan, perlu peningkatan gas dua kali lipat menjadi 400 juta ton setara minyak untuk mendorong target penggunaan gas bumi dalam bauran energi sebesar 22 persen pada 2025.

‎"Dibutuhkan dua kali volume produksi gas yang dialokasikan ke dalam negeri hampir 400 juta ton oil equivalent," tutur Hendi.

Hendi melanjutkan, PGN akan membangun infrastruktur berupa jaringan pipa yang dikonsentrasikan di wilayah Indonesia Tengah dan Timur untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan gas. Pipa tersebut akan dibangun tiga kali lebih panjang dari jaringa‎n yang ada sepanjang 9 ribu Kilometer (Km).

Selain itu, PGN juga akan membangun vir‎tual pipeline, sehingga penyaluran gas bumi tidak hanya mengandalkan pipa ke depannya. Hal ini membuat penyaluran gas lebih fleksibel dan 25 ribu jaringan transmisi dan distribusi gas. Untuk mewujudkan pembangunan infrastruktur gas tersebut, PGN menganggarkan belanja modal US$ 25 miliar.

"Estimasinya sekitar US$ 25 miliar, berbentuk new capital expenditure (belanja modal) skala 25 ribu Km jaringan transmisi distribusi baru, selain berbentuk virtual pipeline, terminal LNG," tutur Hendi.