Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan memulai program Tol Udara pada akhir bulan ini. Tol udara diharapkan bisa menekan disparitas harga di wilayah pegunungan.
Budi Karya mengatakan, Program Tol Udara akan dimulai di beberapa tempat khususnya Indonesia timur. "Tol udara akhir bulan ini sudah mulai. Ada tiga kota yaitu Wamena, Timika dan Jayapura," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Rabu (19/4/2017).
Terkait subsidi, Budi Karya mengatakan pemerintah memiliki formula tersendiri. Prinsipnya, lanjut dia, Tol udara akan dilelang. "Ada ukuran tersendiri, prinsipnya kita juga lelang swasta. Belum lelang, sedang proses lelang," tandas dia.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya pada 10 Januari 2017, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Mohammad Alwi menerangkan, untuk mewujudkan tol udara pemerintah akan membuat skema hub (pengumpul) dan spoke (pengumpan). Untuk pengumpul sendiri, akan dipilih bandara serta pesawat yang cocok. Begitu pula dengan pengumpannya.
"Kita forum group discussion (FGD) menentukan tipe pesawat udara untuk disesuaikan dengan bandar udara di Papua dengan tujuannya untuk mengatur rute hub dan spoke untuk pengumpul dan pendistribusi," jelas dia di Kantor Balitbang Kemenhub Jakarta, Selasa (10/1/2017).
Dia mengatakan, nantinya bandara dengan landas pacu panjang akan menjadi hub. Pesawat yang melintas mesti memiliki kapasitas yang besar. Setelah itu, barang yang didistribusikan ke bandara yang lebih kecil dengan pesawat yang lebih kecil pula.
"Nanti kita akan atur bandar udara di atas 2.000 meter runway sebagai hub atau pengumpul, yang kaya Boeing, Airbus bisa mengangkut 15 ton. Setelah itu didistribusikan spoke-nya ATR 422 atau 72, setelah itu bisa distribusikan dengan yang lebih kecil seperti Caravan," jelas dia. (Amd/Gdn)
Â