Sukses

3 Cara Sukses Jalani Usaha ala Pendiri Zalora Indonesia

Catherine Sutjahyo menuturkan ada tiga hal yang dilakukan ketika menjalani usaha.

Liputan6.com, Denpasar - Kenyamanan bekerja di sebuah perusahaan konsultan terkemuka McKinsey tak membuat Catherine Sutjahyo terlena. Ia menantang dirinya menjalankan bisnis toko online hingga meraih sukses.

Keberhasilan menjalankan bisnis toko online ini tidak lepas dari kerja keras perempuan kelahiran 14 Januari. Salah satu pendiri Zalora Indonesia ini menuturkan, pengalaman masa kecilnya mengantarkan sebuah pelajaran bagi dirinya untuk menjalani usaha.

Perempuan yang besar di Surabaya ini menuturkan, ibunya merupakan anak sulung dari 12 bersaudara. Ia memiliki sepupu hingga 28 orang. Ketika masih kecil saat merayakan ulang tahun dan naik kelas, ia melihat saudara sepupu, terutama di Jakarta, yang mendapatkan hadiah dan barang lebih banyak merek dan modelnya.

"Saya iri dengan sepupu yang pilihan barangnya lebih banyak. Berangkat dari situ to answer solution buka bisnis e-commerce agar semua konsumen di Indonesia baik atas dan bawah dapat beli barang sama persis dengan harga mirip," ujar dia dalam acara Enterpreneur Wanted, SMKN 3 Denpasar, Bali, Kamis (20/4/2017).

Pada 2012, Catherine mendapatkan tawaran menjalankan bisnis e-commerce dari teman kerja di perusahaan konsultan McKinsey, yakni Nadiem Makarim. Teman kerja Catherine ini pula yang kini menjadi CEO dan pendiri Go-Jek.

"Teman lama Nadiem Makarim mengajak saya ikut fashion e-commerce. Saya tidak mengerti e-commerce, tahu belanja online. Saat itu perusahaan Jerman Rocket Internet ke negara lain untuk cari co founder dua-tiga orang. E-commerce fashion pikiran saya lumayan belanja. Oke, let me think about it," jelas dia.

Perempuan berkulit putih ini pun mengingat masa kecilnya ketika melihat barang sepupu yang di Jakarta memiliki beragam model dan pilihan merek. Pengalaman masa kecil itu seperti membuka jalannya untuk jalani bisnis toko online tersebut. Ia pun kemudian menerima tawaran Nadiem.

"Saya percaya bisnis (e-commerce) menjawab masalah dari kekurangan yang ada di masyarakat. Jadi sebagai enterpreneur harus memiliki kesamaan untuk menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat," ujar dia.

Oleh karena itu, pertama poin penting menjalankan usaha menurut Catherine, yaitu menjawab kekurangan atau menyelesaikan masyarakat yang ada di masyarakat.

Ia pun bersama rekannya menjalani bisnis toko online Zalora. Bisnis toko online ini bukan hanya fashion saja. Menurut Catherine, di Zalora juga terdapat peralatan rumah tangga lainnya.

Kedua, saat menjalankan usaha, menurut Catherine, yaitu memikirkan skenario terburuk, hadapi dan lakukan terbaik. Lewat usaha ini ia ingin masyarakat juga mendapatkan barang dengan harga terbaik.

"Menjalankan bisnis always think worse scenario. Kemungkinan paling buruk terima, do it, dan do best. Pertama kali ikut Zalora memikirkan apa jeleknya. Kalau Zalora tidak berhasil saya dapat pengalaman. When good things happen address to point," ujar perempuan yang pernah tinggal di India ini.

Ketiga, Catherine menuturkan, menjadi pengusaha juga harus berpikir kritis. Ia mengingatkan agar tidak melihat sesuatu hal yang sama. Misalkan ketika di luar negeri begitu banyak e-commerce dan sukses, tetapi mekanismenya tidak bisa digunakan sama dengan di Indonesia. Setiap negara memiliki karakter dan budaya masyarakat berbeda.

"Indonesia punya issue yang di luar negeri tidak ada. Jumlah orang yang telepon di Zalora Indonesia bisa dua-tiga kali lipat dari negara lain. Tidak bisa dimungkiri kalau orang Indonesia suka nanya. Sebagai retailer hadapi customer cerewet. Ada yang telepon mbak ordernya sudah belum. Itu memang suka tak suka, harus cari solusi dan hadapi," ujar dia.

Selain itu, karakter Indonesia sebagai negara kepulauan, menurut Catherine, juga menjadi tantangan dihadapi terutama pengiriman logistik.

"Orang pesan guling harganya Rp 200 ribu tapi ongkos kirim Rp 500 ribu. Ini isu menjadi kadang bisnis butuh collaboration. Kami di online ritel tanpa ada teman logistik dan bank tidak bisa bisnis," ujar dia.

Tak kalah penting saat menjalani usaha dan kegiatan lainnya, menurut Catherine, yaitu memiliki selera humor. Lantaran meraih kesuksesan tersebut membutuhkan kerja keras dan menghadapi tantangan, sehingga butuh humor agar dapat menjalaninya.

"Have great sense humour, it will be hard. Melihat masalah dengan sense humour akan jadi melihat positif. Seperti saya tinggal di India dua tahun. Orang bilang aneh tinggal di India apa enak, tapi saya suka," kata dia.