Liputan6.com, Jakarta Perusahaan alih daya (outsourcing) ISS Indonesia mampu merekrut karyawan baru mencapai 28.845 orang pada 2016. Sebagian besar merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah kejuruan (SMK).
Presiden Direktur ISS Indonesia Elisa Lumbantoruan menjelaskan, jumlah karyawan baru ISS Indonesia pada tahun lalu mencapai 28.845 orang. Jika dirata-rata, karyawan baru ISS Indonesia setiap bulan mencapai 2.500 orang.
Sebagian besar atau tepatnya 80 persen dari jumlah tersebut merupakan mereka yang baru pertama kali bekerja. "Dan sebagian besar juga merupakan lulusan SMA atau SMK," jelas dia dalam acara ISS Media Experience 2017, Kamis (27/4/2017).
Advertisement
Elisa melanjutkan, sebagian pelamar atau karyawan baru tersebut menyatakan bahwa bekerja di ISS Indonesia bukan merupakan pekerjaan yang diinginkan.
Alasannya, bekerja di ISS sebagian besar merupakan petugas cleaning services, petugas keamanan (security) atau petugas parkir. Namun, rata-rata setelah bekerja selama tiga tahun, sebagian karyawan ISS Indonesia memiliki kebanggaan tersendiri karena bisa melayani orang lain dengan tulus.
Menurut Elisa, angka pekerja yang keluar (turn over) di ISS Indonesia juga cukup tinggi yaitu mencapai 30 persen. Ada dua alasan besar yang mendasari keluarnya para pekerja tersebut. Pertama karena mencari pekerjaan yang lebih baik.
Kedua adalah putus kontrak. Sebagai perusahaan alih daya, kadang klien atau mitra dari ISS Indonesia tidak melanjutkan kontrak sehingga para pekerja pun tidak bisa melanjutkan bekerja.
Sebenarnya ISS Indonesia menawarkan pekerjaan tetapi biasanya berada jauh dari tempat tinggal karyawan. Oleh karena itu, karyawan lebih memilih untuk tidak menerima tawaran tersebut.
Untuk diketahui, ISS Indonesia menempatkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sebagai prioritas utama. Dengan Jumlah karyawan lebih dari 62 ribu di seluruh Indonesia.