Sukses

BTPN Cetak Laba Bersih Rp 478 Miliar di Kuartal I

Pada Maret 2017, aset BTPN tumbuh 11 persen dari Rp 83,6 triliun pada 31 Maret 2016 menjadi Rp 92,9 triliun.

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencatat kenaikan laba bersih setelah pajak sebesar 11 persen dari Rp 429 miliar pada kuartal IV 2016 menjadi Rp 478 miliar pada kuartal I 2017.

“Di BTPN kami meyakini bahwa inovasi merupakan salah satu kunci untuk dapat terus bertumbuh. Tanpa melakukan inovasi, akan sangat sulit untuk bisa memenangkan hati masyarakat,” kata Direktur Utama BTPN Jerry Ng dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Sepanjang kuartal I 2017, penyaluran kredit tumbuh 10 persen (year-on-year/yoy) dari Rp 59,27 triliun menjadi Rp 64,99 triliun.

Penyaluran kredit tetap diimbangi dengan asas kehati-hatian yang tercermin dari tingkat rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sebesar 0,8 persen.

Pertumbuhan kredit ini antara lain ditopang penyaluran kredit ke segmen usaha kecil dan menengah (UKM) yang mencapai Rp 10,04 triliun atau tumbuh 37 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 7,35 triliun.

Pertumbuhan juga ditopang pembiayaan melalui BTPN Syariah yang tumbuh 32 persen (yoy) dari Rp 3,89 triliun menjadi Rp 5,12 triliun pada akhir Maret 2017.

Aset BTPN juga mencatat pertumbuhan. Pada Maret 2017, aset BTPN tumbuh 11 persen dari Rp 83,6 triliun pada 31 Maret 2016 menjadi Rp 92,9 triliun.

Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) terjaga di 23,9 persen. Sementara total pendanaan (funding) meningkat 11 persen (yoy) dari Rp 67 triliun pada Maret 2016 menjadi Rp 74,26 triliun pada Maret 2017.

Dari jumlah tersebut, komposisi dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp 68,91 triliun atau naik 12 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 61,71 triliun. Sementara itu, komposisi pinjaman bilateral dan obligasi mencapai Rp 5,35 triliun atau tumbuh 1 persen (yoy).